KKP Sabet Penghargaan Instansi Inovatif Nasional di Ajang Gebyar Pelayanan Prima

Ketua Umum dan Para Pengurus Himpunan Ahli Pengelolaan Pesisir Indonesia (HAPPI) bersama Dirjen PDSPKP menerima Penghargaan di Ajang Gebyar Pelayanan Prima, Jakarta (8/10).

Jakarta, 9 Oktober 2024 – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) berhasil meraih sejumlah penghargaan dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN RB) dalam ajang Gebyar Pelayanan Prima yang berlangsung di Jakarta, Selasa (8/10). Penghargaan ini menjadi bukti komitmen KKP dalam memberikan inovasi pelayanan publik yang unggul dan berdampak luas.

Penghargaan tersebut diserahkan oleh Menteri PAN RB, Abdullah Azwar Annas, yang menegaskan pentingnya inovasi pelayanan publik yang memberikan manfaat nyata bagi masyarakat. KKP menerima penghargaan “Top 5 Inovasi Pelayanan Publik Terbaik” dalam kategori Keberlanjutan Tahun 2024 untuk program PUGaR (Pengembangan Usaha Garam Rakyat) dari Direktorat Jasa Kelautan. Selain itu, Balai Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut (BPSPL) Pontianak berhasil masuk dalam 10 besar kelompok kementerian dengan predikat “Pelayanan Prima”. KKP juga dianugerahi penghargaan sebagai Instansi Pembina dan Penyelenggara Inovasi Pelayanan Publik Terbaik Tingkat Nasional.

Dalam sambutannya, Abdullah Azwar Annas menekankan bahwa inovasi pelayanan harus dirancang untuk memberdayakan masyarakat. Ia memberikan contoh pengalamannya sebagai Bupati Banyuwangi, di mana pengembangan pariwisata harus menguntungkan masyarakat lokal, bukan hanya investor.

“Inovasi seperti pengembangan hotel kelas Melati, homestay, dan toko-toko sembako oleh masyarakat harus dilakukan dengan standar baik, sehingga ekonomi pariwisata dapat menggerakkan perekonomian desa,” jelas Annas.

Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan, Budi Sulistyo, yang mewakili Menteri Kelautan dan Perikanan, menyatakan bahwa KKP terus memperkuat inovasi pelayanan publik yang berorientasi pada kesejahteraan nelayan, pembudidaya ikan, dan petambak garam. Program PUGaR adalah salah satu contoh sukses pemberdayaan petambak garam yang kini terus dikembangkan.

Direktur Jasa Kelautan, Miftahul Huda, sebagai Ketua Unit Penyelenggara Inovasi PUGaR, menjelaskan bahwa layanan ini dirancang untuk melibatkan langsung petambak garam dalam proses hilirisasi. Dengan pendekatan korporatisasi, petambak garam dapat mengelola usaha pasca panen dan pengolahan, sehingga nilai jual garam yang mereka produksi meningkat.

Bacaan Lainnya
ri

“Melalui inovasi ini, kami ingin memastikan bahwa para petambak garam bisa merasakan manfaat ekonomi yang lebih besar,” ujar Huda.

Selain program PUGaR, layanan SAJI (Surat Angkut Jenis Ikan) yang dikelola oleh BPSPL Pontianak juga mendapat pujian. Kepala BPSPL Pontianak, Syarief Iwan Taruna Alkadrie, menjelaskan bahwa digitalisasi perizinan melalui aplikasi PASTIQu telah memudahkan proses izin CITES, memberikan pelayanan yang lebih cepat dan efisien bagi para pengguna jasa.

Penghargaan yang diterima KKP ini tidak hanya menjadi pengakuan atas inovasi yang telah dilakukan, tetapi juga motivasi untuk terus memberikan pelayanan publik yang prima dan berkelanjutan bagi masyarakat. Hal ini disampaikan Tim Inovator, M. Zaki Mahasin dan Khamid Baekhaki yang hadir dalam gelaran tersebut sesaat setelah acara selesai, mereka mengaku senang karena ini kali kedua programnya masuk sebagai juara dalam Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) yang diselenggarakan Kementerian PAN RB.

Sementara itu, Muhamad Rasman Manafi, Pj. Walikota Baubau sekaligus Ketua Umum Himpunan Ahli Pengelolaan Pesisir Indonesia (HAPPI) juga gembira akan prestasi yang dicapai KKP, lebih lagi banyak inovator dan pembuat keputusan merupakan anggota HAPPI. Ia sendiri hadir ke acara tersebut untuk mendapatkan penghargaan atas kinerja daerahnya (Red).

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *