HIKMAH PANCASILA DALAM KEHIDUPAN BERMASYARAKAT DAN BERNEGARA

Oleh: Muhammad Alimudin, S.Pd.I, Ketua Forum Kader Posyandu Indonesia (FKPI) Kepulauan Bangka Belitung

Hal sakral serta fundamental yang patut disyukuri oleh bangsa Indonesia adalah hadirnya Pancasila sebagai kesepakatan bersama yang mengatur kehidupan berbangsa. Kesepakatan tersebut merupakan buah kesadaran atas takdir Tuhan yang menyatakan Indonesia terdiri dari beribu-ribu pulau dan beratus-ratus bahasa, beraneka suku bangsa, dan bermacam-macam adat istiadat, kepercayaan, serta agama.

Atas kesadaran takdir tersebut, untuk mempersatukan Nusantara Indonesia dibutuhkan suatu “Perekat Moral” yang sesuai dengan ajaran-ajaran dan hukum-hukum Allah sehingga dapat mempersatukan segala macam kemajemukan rakyat Indonesia. “Perekat Moral” yang paling mujarab dan sesuai dengan ajaran-ajaran serta hukum-hukum Allah telah dibuat oleh para leluhur pendiri bangsa, para pejuang kemerdekaan, para cendekiawan Muslim di Indonesia, dan tokoh-tokoh lainnya, yaitu Pancasila.

Pancasila adalah “Jembatan Platina” yang mempersatukan umat beragama tanpa menyatukan syariat agamanya. Melalui pemahaman Pancasila yang utuh, kehidupan umat beragama dapat bersatupadu, seia sekata, sehati sepikir, membangun Indonesia mulia dengan tetap menjalankan syariat agamanya masing-masing.

Pancasila bukanlah agama, tetapi memiliki nilai-nilai agamis yang sarat dengan ajaran-ajaran dan hukum-hukum Allah. Semua manusia Indonesia, mulai anak-anak, remaja, hingga dewasa, berkewajiban menguasai dan menjiwai Pancasila. Pancasila juga merupakan amanat dari para leluhur pendiri bangsa yang harus dilestarikan di bumi persada Indonesia.

Untuk melestarikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara, setidaknya ada beberapa hal yang dapat kita lakukan bersama:

Bacaan Lainnya
ri

1. Sebagai anggota masyarakat dan rakyat Indonesia, kita wajib mensyukuri kemerdekaan dan mengaplikasikan hikmah Pancasila dengan berinisiatif aktif mencari dan memperhatikan tetangga dekat maupun jauh yang memerlukan pertolongan atau bantuan, serta berusaha mencarikan jalan keluarnya bersama-sama dengan tetangga atau kawan yang relatif lebih mampu dan mapan hidupnya.

2. Sebagai anggota masyarakat dan rakyat Indonesia, kita wajib mensyukuri kemerdekaan dan mengaplikasikan hikmah Pancasila dengan memelihara hubungan silaturahmi dan gotong royong dengan sesama rakyat Indonesia tanpa membedakan suku bangsa, agama, dan latar belakang. Kita juga harus mengadakan kerjasama dalam melakukan kegiatan sosial serta memberikan bantuan kepada masyarakat pra-sejahtera.

3. Sebagai anggota masyarakat dan rakyat Indonesia, kita wajib mensyukuri kemerdekaan dan mengaplikasikan hikmah Pancasila dengan membantu program pemerintah secara aktif, khususnya dalam menjaga ketertiban, keamanan, kesatuan, persatuan, dan kerukunan hidup antarumat beragama di lingkungan masing-masing demi keselamatan dan kesejahteraan bersama.

Disarankan untuk membentuk kelompok kecil dalam melakukan gerakan peduli anak bangsa, misalnya saja mewujudkan karya nyata sosial bersama-sama karib kerabat, teman sekerja, teman se-RT, atau lainnya untuk membantu masyarakat fakir miskin. Bantuan tersebut bisa berupa makanan sehat bagi Balita, Ibu Hamil, dan Lansia di Posyandu, bantuan beasiswa pendidikan bagi siswa miskin, gotong royong, kebersihan, serta kegiatan-kegiatan sosial lainnya.

Pancasila tidak perlu diperdebatkan lagi, karena Pancasila adalah Perekat Bangsa, yang membuat kita bersatupadu dalam keragaman. Sudah saatnya kita menjiwai dan mengaplikasikan hikmah Pancasila dalam kehidupan berbangsa dengan senantiasa berbuat baik kepada sesama, terutama dalam membangun anak bangsa demi satu tujuan yaitu selamat, sejahtera, aman, damai, dan adil makmur.

Pos terkait