Pemerhati Sebut Pasangan Kaesang-Babah Alun Hanya Gimik Politik

REDAKSI INDONESIA – Partai Golkar menyodorkan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta Kaesang Pangarep-Yusuf Hamka atau Babah Alun. Pemerhati politik Universits Nasional (Unas) Irfan Fawzi Arif menyebut Golkar menyodorkan pasangan tersebut hanya sebagai gimik politik.

Dia menyebut Pilkada Daerah Khusus Jakarta (DKJ) November nanti memang akan menjadi episentrum pertarungan partai politik. Jadi wajar, katanya, jika parpol coba-coba tes ombak mengusulkan calon atau pasangan calon.

“Partai-partai politik yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) masih mencari siapa yang kira-kira bisa menumbangkan Anies Baswedan dalam Pilkada nanti. Sulit memang kemungkinan mengalahkan Anies di Pilkada DKJ,” katanya dalam perbincangan dengan RRI Pro 3, Sabtu (13/7/2024).

Menurutnya, pemilih DKJ memiliki tipikal berbeda dengan daerah lain. Dari 8 juta pemilih dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT), dia perkirakan, 60 persennya adalah pemilih katagori loyalis dan nasionalis.

“Kalau bicara pemilih loyalis, maka Anies yang saat ini sudah pasti didukung PKS pasti akan menang. Apalagi jika ditambah dengan PDIP, maka 60 persen suara itu bisa diraih Anis dari pemilih nasionalis,” ujarnya.

“Belum lagi jika ditambah PKB plus kemungkinan Perindo dan PPP. Sangat sulit pastinya mengalahkan Anies, bahkan sekelas Ridwan Kamil sekalipun.”

Bacaan Lainnya
ri

Kaesang pun, katanya, akan sulit menandingi Anies di Pilkada DKJ. Efek Jokowi, katanya, tidak akan berpengaruh banyak di Jakarta, karena karakteristik pemilih seperti yang dia sebutkan.

Mengenai Ridwal Kamil (RK), kata Irfan, kelihatannya juga gamang untuk maju ke Pilkada DKJ. Golkar, ujarnya, tentu harus berhitung elektabilitas RK di DKJ.

Anies saat ini memiliki elektabilitas rata-rata 60 persen, sementara RK hanya 30 persen. Berbeda, tambah Irfan, dengan Pilkada Jabar, dimana elektabilitas RK 60 persen.

“Artinya RK potensi besar menangnya di Jabar dan dia lebih nyaman di Pilkada Jabar. Kegamangan RK juga dibaca Golkar dengan memberikan 2 surat penugasan ke RK untuk Pilkada Jabar dan DKJ,” katanya.

“Golkar beberapa kali mengatakan akan melihat bagaimana perkembangan elektabilitas RK di Pilkada DKJ dan Jabar. Saya perkirakan RK akan tetap di Pilkada Jabar jika melihat kalkulasi potensi kemenangannya.”

Dari situasi tersebut, maka ucap Irfan, belum ada lawan sepadan yang dapat mengimbangi Anies. Begitu juga, katanya, dengan Kaesang yang belum memiliki rekam jejak prestasi dan hanya mengandalkan efek Jokowi.

Namun, sebut dia, dinamika politik masih akan berkembang sampai awal Agustus nanti. Kemunginan, tanbah Irfan, KIM akan berupaya menjegal kemenangan, bahkan pencalonan Anies.

“Pasalnya jika Anies menang Pilkada DKJ, maka potensi memenangkan Pilpres 2029 terbuka lebar. Ini tentu saja mengkhawatirkan bagi KIM dan Jokowi,” ujarnya.

“Perlu diingat bahwa Anies baru ada deklarasi dukungan resmi dari DPP PKS yang baru punya 18 kursi di DPRD. Masih kurang 4 kursi lagi minimal, jadi potensi menjegal pencalonannya juga masih terbuka.”

Pos terkait