Penyaluran KUR Diperluas ke Kelompok Penyandang Disabilitas

REDAKSI INDONESIA – Kementerian Kordinator Perekonomian mendorong penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) bagi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Penyaluran Kredit juga diperluas menyasar kepada kaum perempuan dan penyandang disabilitas.

“Kita tahun ini akan menyalurkan sekitar Rp287 triliun untuk KUR. Mudah-mudahan nanti bisa kita selesaikan di bulan September, Oktober dan November,” kata Deputi Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Kemenko Perekonomian, Gede Edy Prasetyo, pada kegiatan Monitoring dan Evaluasi serta Penyaluran KUR di Garut, Jawa Barat, Kamis (2/5/2024).

Menurut Gede Edy, hingga 2 Mei 2024 penyaluran KUR sudah mencapai Rp90 triliun. Saat ini sekitar 40,9 persen nasabah KUR adalah kaum perempuan yang sebagian besar pendidikannya Sekolah Dasar (SD).

“Jadi ini sebagai bentuk pemerintah hadir, untuk mendukung kelompok perempuan mendapatkan akses pembiayaan. KARENANYA, kami mendorong Lembaga Penyalur KUR untuk lebih menjangkau berbagai masyarakat,” ucap Gede Edy.

Guna memaksimalkan penyaluran KUR bagi kelompok perempuan, dikembangkan skema KUR Mikro. Skema ini memungkinkan ibu rumah tangga yang telah mendapatkan pelatihan, mendapatkan pembiayaan murah dengan suku bunga 3 persen per tahun.

Kelompok lainnya yang juga didorong untuk menerima KUR adalah penyandang disabilitas yang memiliki usaha produktif. Menurut Gede Edy, di tahun ini pemerintah mulai mendata penyandang disabilitas yang menerima KUR.

Bacaan Lainnya
ri

“Kemarin-kemarin kita tidak mendata, tapi mulai 2024 kita data penyandang disabilitas penerima KUR. Jumlahnya sekarang sekitar satu persen dari total debitur KUR,” ujarnya.

Gede Edy menambahkan, pemerintah tidak menentukan berapa porsi KUR untuk penyandang disabilitas. Namun, harapannya, semakin banyak penyandang disabilitas yang memanfaatkan KUR.

Tahun ini,penyaluran KUR menargetkan 1,8 juta debitur baru dan 1,4 juta debitur KUR graduasi. Sehingga tujuan KUR untuk meningkatkan daya saing UMKM dan mendorong pertumbuhan ekonomi, dapat tercapai

Kegiatan monitoring dan evaluasi penyaluran KUR di Garut dilakukan dengan mendatangi pelaku UMKM. Di antaranya pengrajin kulit dan pelaku usaha batik Garut.

Selain itu juga dilakukan penyerahan KUR secara simbolis bagi kelompok perempuan dan penyandang disabilitas. Kegiatan ini melibatkan lembaga penyalur KUR seperti BRI, BSI, BNI, Bank Mandiri, BJB dan lembaga penjamin KUR.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *