Inflasi Terkendali, DKI Kota dengan Ekonomi Paling Stabil

REDAKSI INDONESIA – Perekonomian DKI Jakarta disebut dalam kondisi baik dan stabil dari hitungan per akhir Februari 2024. Hal itu dapat dilihat dari sejumlah indikator yang menggambarkan hal tersebut.

Indikator tersebut antara lain indeks keyakinan konsumen yang mengalami peningkatan dari periode ke periode. Angkanya berada di atas indeks keyakinan konsumen tingkat nasional, dan juga kondisi inflasi yang masih terkendali.

“Ini membuktikan kuatnya ketahanan ekonomi dan kestabilan ekonomi di wilayah DKI Jakarta. Baik di sisi pemerintah pusat maupun pemerintah daerah,” kata Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi DKI Jakarta, Mei Ling dalam Press Conference ALCo Regional DKI Jakarta edisi Maret 2024, Senin (25/3/2024).

Mei mengatakan, kondisi perekonomian yang baik tercermin dari peran dukungan fiskal baik APBN maupun APBD terhadap kondisi ketahanan ekonomi DKI. Di mana APBD DKI Jakarta tumbuh positif.

“Baik dari sisi pendapatan maupun belanja negara tetap berfokus pada belanja yang berdampak langsung kepada masyarakat. Juga berperan penting untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ujar Mei.

Sedangkan dari sisi APBD, tambah Mei, juga menjadi instrumen penting yang mendorong berbagai program strategis di wilayah DKI. Program untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan juga peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Bacaan Lainnya
ri

“Kekuatan fiskal DKI Jakarta tentunya akan memberikan pondasi kokoh bagi perekonomian DKI Jakarta. Untuk menghadapi berbagai tantangan dan risiko global yang masih menanti,” ucap Mei.

“Kondisi fiskal ini tak terlepas dari peran APBN dan APBD yang terus diupayakan. Untuk bisa berkontribusi nyata pada kesejahteraan masyarakat.”

Selain dari kuatnya ketahanan ekonomi, kondisi indeks keyakinan konsumen (IKK) DKI juga berada dalam zona optimis. Capaian ini naik dari bulan sebelumnya (Januari) dan lebih tinggi dari IKK nasional.

“Persepsi konsumen terhadap kondisi ekonomi menunjukkan optimisme yang semakin meningkat. Hal ini tercermin kenaikan indeks kondisi ekonomi (IKE). Yakni pada level 129,60 dan lebih tinggi dari IKE nasional dengan angka 110,9,” ujar Mei.

“Optimisme konsumen terhadap kondisi perekonomian yang tercermin pada indeks ekpektasi konsumen (IEK) stabil. Berada pada level 159,10 dan lebih tinggi dari IEK nasional 135,3.”

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *