Maraknya Perang Sarung di Bulan Ramadhan, Ini kata Wakil Ketua KPAI Jasra Putra

Wakil Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia, Dr. Jasra Putra.

REDAKSIINDONESIAI.D – Anak paling bahagia ketika menyambut dan mengisi Ramadhan karena berbagai kegiatan seperti lomba tema Ramadan, khataman Al-Qur’an, Nuzulul Quran, Tarhib Ramadan, takjil, jalan-jalan lepas sahur, ngabuburit dan libur panjang sekolah.

Akan tetapi, Wakil Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Jasra Putra menyayangkan ada segelintir permasalahan yang seringkali mengganggu dan tidak diharapkan, terutama saat salat subuh atau salat tarawih.

“Ada saja anak-anak dan remaja di sekitar rute menuju tempat ibadah, yang saling serang dengan sarungnya, bahkan pernah terjadi sarungnya diisi batu dan benda tajam yaiu perang sarung di bulan Ramadan,” kata Jasra Putra dalam keterangan yang diterima, Minggu (17/3/2024).

Baru-baru ini peristiwa perang sarung memakan nyawa di Bekasi. Begitupun di Malang, perang sarung dengan sarungnya diisi besi dan parang.

Kejadian ini mungkin hanya satu dari sekian banyak kasus perang sarung yang membahayakan nyawa.

“Sarung yang harusnya jadi alat ibadah salat, namun di tangan anak-anak berubah dengan berbagai selepetan yang bisa membahayakan,” tegas Jasra.

Bacaan Lainnya
ri

KPAI pernah mendapat laporan selepetan mengenai mata yang dilakukan para remaja kepada adiknya di sekitar rumah ibadah, yang dianggap tidak mau salat.

“Tentu sangat berbahaya, sayangnya ketika baru melerai mereka, ada anak kecil yang meniru dan menselepetkan sarungnya. Ia hanya meniru, tidak tahu risikonya, hanya lihat orang dewasa,” tutur Jasra.

Tetapi, lanjut Jasra, yang orang dewasa tahu sekarang setelah melihat anak kecil itu, bahwa anak tersebut telah memiliki perilaku berisiko, yang tidak pernah ia tahu, dan ke depan akan mengancam tumbuh kembangnya.

Jasra Putra berharap di bulan Ramadan ini, kekerasan kepada anak berkurang, baik kekerasan fisik, seksual, psikologis, serta kekerasan melalui media sosial dan cyber bullying.

“Untuk itu sangat dibutuhkan perencanaan agar ada antisipasi pencegahan bersama-sama,” tegas Jasra.

Menurut Jasra Putra, Indonesia saat ini punya persoalan meningkatnya kekerasan yang dialami anak, ketika libur sekolah. Karena tidak adanya yang terpanggil di daerah terdekat untuk mengarahkan anak-anak dalam kegiatan dekat rumah dan lingkungannya.

Untuk itu, KPAI berharap sumber SDM yang kuat seperti di lembaga zakat, ormas islam, pesantren, lembaga keagamaan, dan lainnya bisa membantu memasifkan kegiatan liburan anak selamat liburan Ramadan seperti pesantren kilat.

“Kegiatan ini menghindari kegiatan di jalanan. Yang seringkali memicu perilaku tidak bertanggung jawab, ketika ada kumpulan keramaian, apalagi di sana ada anak-anak dan remaja yang terlepas pengawasan kita,” ujarnya.

Selain itu, KPAI berharap ada program yang dibangun di setiap masjid, mushola dan lingkungan yang mengimbau dan mengajak anak-anak mengurangi tawuran.

Jasra melanjutkan, penting juga terdapat informasi yang di gerakkan melalui Kementerian Agama dan Kemendikbud-Ristek agar materi ceramah dibuat semacam panduan yang wajib di bacakan agar menjadi gerakan bersama mengurangi tawuran.

“Saya kira ormas agama, seperti NU dan Muhammadiyah bisa menbuat semacam panduan untuk materi pencegahan dan layanan kekerasan anak. Agar ada penanganan terpadu sebagaimana yang diinginkan pemerintah dalam regulasi,” kata Jasra.

KPAI berharap bulan Ramadan kali ini menjadi gerakan bersama untuk membangun gerakan perlindungan anak melalui berbagai kegiatan.

KPAI juga mendorong prinsip partisipasi anak menjadi paling utama dalam mengajak anak ikut beribadah selama Ramadan. Seperti banyaknya lembaga pendidikan, yang saat ini menggelar tarhib Ramadan seperti pawai bersama mengampanyekan ajakan puasa, kegiatan kelompok dalam mengenal Ramadan, kerja sosial bersama di tempat membutuhkan yang semuanya melibatkan, dikenalkan, dan diisi aktif oleh anak-anak.

“KPAI sangat mengapresiasi inisiatif yang sangat baik, dalam membangun partisipasi anak jelang bulan Ramadan,” tutupnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *