Kawal Pemilu Bongkar Kesalahan Fatal di 4.458 TPS, Akurasi Hasil Pilpres Dipertanyakan

Kawal pemilu

REDAKSI INDONESIA – nisiatif masyarakat sipil Kawal Pemilu, yang telah terkenal sejak pemilihan presiden 2014, kembali memberikan kontribusi penting dalam pemilu 2024 dengan mengungkap temuan mengejutkan: kesalahan penghitungan suara di ribuan Tempat Pemungutan Suara (TPS). Temuan ini memicu kekhawatiran luas tentang integritas proses pemilu di Indonesia.

Melalui sebuah utas akun twitter/X resmi @kawalPemilu, menyatakan telah melakukan verifikasi manual terhadap foto-foto formulir C hasil pemilihan presiden (Pilpres) yang menemukan adanya perbedaan hasil hitung antara moderator Kawal Pemilu dengan data resmi Komisi Pemilihan Umum (KPU) di 4.458 TPS.

“Secara nasional, setiap (pasangan calon) paslon mendapat suara lebih banyak di situs KPU dibanding dengan hasil verifikasi manual KawalPemilu,” menurut tulisan di akun tersebut, Kamis (22/2/2024).

“Secara nasional, setiap (pasangan calon) paslon mendapat suara lebih banyak di situs KPU dibanding dengan hasil verifikasi manual KawalPemilu,” menurut tulisan di akun tersebut, Kamis (22/2/2024).

Analisis Kawal Pemilu juga menunjukkan bahwa kesalahan penghitungan terjadi secara acak dan mempengaruhi perolehan suara semua pasangan calon. Hal ini menimbulkan pertanyaan serius mengenai akurasi teknologi pembaca angka yang digunakan oleh sistem sistem rekapitulasi suara (Sirekap) KPU. Meskipun beberapa koreksi data telah dilakukan di situs KPU, masalah akurasi tetap menjadi perhatian utama.

Menurut data yang diungkap oleh Kawal Pemilu, pasangan calon nomor urut 01 ditemukan mendapat tambahan 65.512 suara dari KPU, sementara paslon 02 dan 03 masing-masing mendapat tambahan 102.009 dan 100.945 suara.

Bacaan Lainnya
ri

“Kami melihat bahwa kesalahan jumlah terjadi secara random. Sepertinya masalahnya memang pada akurasi teknologi pembaca angka yang digunakan oleh Sirekap,” lanjutnya.

Selain itu, Kawal Pemilu juga mengungkapkan bahwa telah ada 72 TPS yang input data awalnya salah namun sudah diperbaiki di situs KPU, menunjukkan upaya KPU untuk mengoreksi kesalahan yang terjadi. Ini menekankan pentingnya transparansi dan responsivitas dalam mengelola data pemilu untuk memastikan keakuratan setiap suara rakyat.

Mengenai lambatnya pergerakan angka di KawalPemilu yang ditanyakan oleh netizen, Ainun Najib, pendiri Kawal Pemilu, memberikan penjelasan.

“Baru ada update yang memungkinkan foto sedotan dari KPU direview oleh moderator dan apabila berbeda dijadikan duplikat foto dengan angka versi KPU dibandingkan sebagai Error,” ungkapnya. Sampai Kamis (22/2/2024) siang, suara yang masuk dari total TPS di platform tersebut baru mencapai 36.95%.

Kawal Pemilu sendiri mengawal hasil suara pemilu dengan bantuan masyarakat yang memotret formulir hasil hitung pemilihan presiden (Form C Hasil Plano) halaman 2 kemudian mengunggahnya ke situs KawalPemilu.org. Form C Hasil Plano di TPS merupakan data paling murni karena data tersebut dihitung dan ditulis dengan disaksikan oleh khalayak ramai.

Pemantauan dan analisis independen oleh Kawal Pemilu menegaskan pentingnya pengawasan masyarakat sipil dalam proses pemilu untuk memastikan integritas dan keadilan. Temuan ini menyerukan kepada KPU untuk meningkatkan sistem penghitungan suara, memastikan bahwa setiap suara rakyat dihitung dengan akurat dan adil, sehingga hasil pemilu mencerminkan kehendak rakyat secara benar.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *