Harga Melonjak, Warga Antre Panjang Beli Beras Murah

Warga Bekasi mengantre membeli beras murah dalam kegiatan Gerakan Pangan Murah.di Kelurahan Harapan Baru, Kota Bekas, Kamis (22/2/2024). (Foto: RRI/Leny)

REDAKSI INDONESIA – Beras murah masih menjadi incaran masyarakat Kota Bekasi di tengah melonjaknya harga. Hal itu terlihat dengan ramainya kegiatan Gerakan Pangan Murah.

Kegiatan yang digelar di Kelurahan Harapan Baru, Kota Bekasi ramai diserbu ribuan warga, Kamis (22/2/2024). Mereka berbondong-bondong mengantre panjang untuk membeli beras Stabilitas Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) milik Bulog.

Beras tersebut dijual seharga Rp53 ribu per 5 kilogram. Sementara di pasaran dijual di atas Rp75 ribu.

“Dari Bulog disediakan beras sebanyak 20 Ton. Masyarakat bisa membeli maksimal dua kantong per orang,” kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kota Bekasi, Herbert Panjaitan di lokasi kegiatan.

Ia mengatakan, selain beras ada sejumlah komoditas pokok lainnya yang dijual. Mulai dari telor, cabai, daging, minyak dan bahan pokok lainnya.

Bahan-bahan tersebut bisa didapatkan dengan harga jauh di bawah harga pasar. Daging per kilogram bisa dibeli dengan harga Rp85 ribu sedangkan di pasar Rp130 ribu.

Bacaan Lainnya
ri

Cabai rawit bisa dibeli dengan harga Rp70 ribu per kilogram sedang di pasar Rp80 ribu. Bahan-bahan lain juga dijual lebih murah seperti minyak dan telor.

“Selain beras dan minyak, ada bahan pokok lain yang dijual. Untuk beberapa komoditas perbedaan harganya lumayan jauh,” kata dia.

Ia mengatakan, kegiatan tersebut merupakan upaya pemerintah menjamin pasokan bahan pokok. Selain itu juga menstabilkan harga di pasaran.

Rencananya, kegiatan ini akan digelar sebanyak enam kali hingga bulan Juli 2024 mendatang. Diharapkan hal ini bisa memberikan manfaat bagi masyarakat.

“Tentunya ini adalah upaya kami mengintervensi harga dan juga pasokan. Mudah-mudahan ini bisa membantu dan bermanfaat tentunya bagi masyarakat,” ujarnya.

Sementara itu pantauan di lapangan, warga masih ramai berdatangan silih berganti. Rata-rata warga datang untuk membeli beras yang harganya sedang tinggi di pasaran.

“Lumayan sangat membantu di tengah harga-harga yang sedang mahal. Jadi bisa meringankan kebutuhan belanja,” kata Nita Nikmatillah, salah seorang warga yang tengah membeli beras.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *