Humas Kemenpora Menggarisbawahi Pentingnya Keterbukaan Informasi, Media Sosial, dan Monitoring Media dalam Membangun Kehumasan yang Kompeten

Redaksi Indonesia – Focus Group Discussion (FGD) Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Kemenpora RI) bertujuan untuk membangun kehumasan yang kompeten dan kolaboratif, dengan menghadirkan beberapa narasumber kompeten di bidangnya masing-masing. Narasumber-narasumber tersebut berasal dari Komisi Informasi Pusat (KIP), CEO Good News From Indonesia (GNFI), Kaprodi Pasca Sarjana FISIP UI, Tim Strategi dan Komunikasi Kebijakan Kemenpora, serta Staf Khusus Menpora Bidang Komunikasi dan Hubungan Internasional.

Dalam paparannya, Tenaga Ahli KIP, Fathul Ulum, menekankan pentingnya keterbukaan informasi publik dalam menciptakan kepercayaan, akuntabilitas, dan transparansi dalam penyelenggaraan pemerintah. Dia menyoroti tantangan besar di tahun 2024 dalam memastikan bahwa informasi dari Kemenpora benar-benar sampai kepada masyarakat dan memberikan manfaat yang tinggi.

CEO GNFI, Wahyu Aji, membahas strategi-strategi untuk membuat media sosial pemerintahan lebih menarik. Dia menekankan pentingnya memahami bahwa media sosial saat ini bukan hanya sekadar alat, tetapi juga merupakan mindset. Wahyu juga menyoroti popularitas topik olahraga di media sosial, yang membuat penggunaan media sosial oleh Kemenpora menjadi penting.

Kaprodi Pascasarjana Komunikasi FISIP UI, Eriyanto, menyoroti pentingnya media monitoring dalam kerja humas. Dia menekankan bahwa Kemenpora memiliki kewajiban untuk mendengarkan suara publik dan memperhatikan isu-isu penting yang muncul. Melalui media monitoring, opini publik terhadap Kemenpora dapat dipahami dengan lebih baik.

Windansyah, Koordinator Pelaksana Tim Strategi dan Komunikasi Kebijakan Kemenpora, menyoroti pentingnya membuat program-program yang mudah dipahami oleh masyarakat dan memiliki simbol-simbol yang kuat. Dia juga menekankan bahwa komunikasi dengan generasi muda, khususnya Gen Z, harus dilakukan dengan cara yang lebih luwes dan fleksibel.

Staf Khusus Menpora Bidang Komunikasi dan Hubungan Internasional, Alia Noorayu Laksono, mengemukakan bahwa setiap kedeputian atau keasdepan di Kemenpora akan memiliki fungsi kehumasannya sendiri, sesuai dengan arahan dari Menpora Dito. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan kolaborasi dan sinkronisasi antara kehumasan pusat dan kehumasan di tingkat kedeputian.

Bacaan Lainnya
ri

Dengan melibatkan para narasumber yang kompeten di bidangnya masing-masing, FGD tersebut diharapkan dapat menjadi langkah awal dalam memperkuat kehumasan di Kemenpora dan meningkatkan efektivitas komunikasi dengan masyarakat.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *