Angkatan Muda Muhamadiyah Sampaikan 8 Poin Penting Pasca Pemilu 2024

Angkatan Muda Muhamadiyah Sampaikan 8 Poin Penting Pasca Pemilu 2024.

MEDAN – Angkatan Muda Muhammadiyah (AMM) Sumatera Utara (Sumut) yang terdiri dari Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah (PWPM) Sumut, Pimpinan Wilayah Nasiyatul Aisyiyah (PWNA) Sumut, Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Sumut, dan Pimpinan Wilayah (PW) Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) Sumut menyampaikan pernyataan sikap, Jumat (16/2/2024).

Ketua PWPM Sumut, M. Syarif Lubis menyampaikan 8 poin sikap pemuda Muhammadiyah akan pelaksanaan Pemilu 2024 yang sudah berlangsung, Rabu (14/2/2024) lalu.

“Pertama, para pemuda mengapresiasi masyarakat Sumut yang telah menggunakan hak pilihnya dengan tanggung jawab, dan tertib di masing-masing TPS,” ucapnya.

Kemudian kedua, sambung dia, menyampaikan penghargaan kepada KPU dan seluruh pihak yang telah berusaha keras menjaga kelancaran proses demokrasi.

Ketiga, mengapresiasi kepolisian RI dan seluruh pihak yang mendukung keamanan pemilu.

“Angkatan Muda Muhammadiyah Sumatera Utara juga menghimbau agar semua pihak tetap menjaga situasi kondusif, menjauhi konflik, dan bersabar menunggu hasil resmi dari KPU,” terangnya dalam konferensi pers yang bertajuk Tasyakuran Demokrasi dari Sumatera Utara untuk Indonesia di Kantor PW Muhammadiyah Sumut itu.

Bacaan Lainnya
ri

Syarif Lubis juga menekankan pentingnya menjaga ketertiban dan kedamaian pasca Pemilu. Karenanya pada poin lima pemuda Muhamadiyah menghimbau semua pihak tetap menjaga situasi yang kondusif.

Pada poin keenam, pemuda Muhamadiyah menghimbau agar kelompok yang menang dalam Pemilu tidak menunjukkan sikap euforia yang berlebihan.

“Klaim kemenangan sebelum hasil resmi diumumkan oleh KPU juga bisa memicu kegaduhan dan bahaya bagi masyarakat,” ucap Syarif.

Pada poin ketujuh, pemuda Muhamadiyah menyoroti soal kecurangan. Kata Syarif, kalau pun ada hal-hal yang dianggap ada kejanggalan, ada hal-hal yang mungkin tidak sesuai yang kita harapkan di dorong untuk menempuh jalur hukum.

“Silahkanlah itu ditempuh lewat jalur hukum. Artinya tidak ada upaya-upaya yang melakukan misalnya pengarahan masa, sehingga mengakibatkan kegaduhan-kegaduhan,” kata Syarif.

Dan poin terakhir, pemuda Muhamadiyah menginstruksikan kepada Komandan Kokam Sumut agar melakukan Siaga I untuk memastikan proses demokrasi berjalan aman, tertib dan lancar.

Sementara itu, Ketua DPD IMM Sumut, M. Syarifuddin Bone menegaskan bahwa Angkatan Muda Muhammadiyah Sumatera Utara telah membentuk crisis center untuk menangani laporan kejanggalan dalam pemilu.

“Crisis centre ini sudah dibentuk jauh sebelum tanggal 14 Februari (hari pemungutan suara). Sejauh ini kami telah menerima sejumlah laporan masyarakat,” terang Syarifuddin.

Dalam hal mendidik generasi muda, Ketua PW IPM Sumut, Dinda Tito menjelaskan bahwa Ikatan Pelajar Muhammadiyah telah mengambil langkah-langkah untuk meningkatkan pemahaman tentang politik dan demokrasi di kalangan anggotanya.

“Angkatan Muda Muhammadiyah Sumatera Utara berharap agar proses pemilu berjalan lancar, damai, dan demokratis, serta mendorong partisipasi aktif masyarakat dan pelajar dalam menjaga persatuan dan keamanan negara Indonesia,” pungkas Dinda Tito.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *