Megawati Soal Netralitas TNI Polri, DPP LPPI: Jangan Buat Gaduh Menjelang Pemilu 2024

Dedi Siregar Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Lembaga Pemuda Pemerhati Indonesia (DPP LPPI).

REDAKSI INDONESIA – Dewan Pimpinan Pusat Lembaga Pemuda Pemerhati Indonesia (DPP LPPI) membuat pernyataan sikap terhadap pernyataan Megawati Soekarnoputri  yang dinilai terkesan menyudutkan dan narasi yang tidak benar dengan menyebutkan aparat TNI-Polri tidak netral di Pemilu 2024.

Dalam keterangan DPP LPPI melalui siaran persnya menilai bahwa masyarakat melihat dan menyaksikan Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) sedang pokus mengawal dan mengamankan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 untuk terciptanya proses pemilihan yang damai dan aman.

Kemudian, TNI dan Polri terlihat sangat bertekad memastikan terciptanya keberlangsungan pemilu yang sejuk tanpa gangguan dan ancaman serta siap mengatasi segala potensi gangguan keamanan.

Melalui Ketua Umum DPP LPPI Dedi Siregar, mengatakan apa yang disampaikan oleh
Megawati Soekarnoputri ihwal tuduhan aparat TNI-Polri tidak netral di Pemilu 2024 adalah peryataan pernyataan kabar yang tidak dapat dibenarkan, karena tuduhan tersebut tidak dapat dibuktikan dengan data dan alat bukti, sejauh ini juga kami tidak melihat dan tidak pernah mendengar TNI dan Polri tidak netra,

“Pernyataan Megawati Soekarnoputri tersebut patut diduga dan dicurigai bermuatan politis karena terlihat adanya dugaan yang terkesan mencoba menimbulkan reaksi dari masyarakat karena di sampaikan di hadapan publik, Megawati Soekarnoputri sangat tidak etis menyampaikan narasi provokatif apalagi kebenaranya tidak terbukti”, ujar Dedi Siregar Ketua Umum DPP LPPI dalam keterangan tertulisnya. (06/02).

“Seharusnya beliau menunjukkan sikap dan menyampaikan narasi yang membangun semangat TNI dan Polri yang saat ini sesang sibuk menjaga keamanan pemilu 2024″, pungkasnya.

Bacaan Lainnya
ri

Menurutnya, isu yang disampaikan terkait TNI dan Polri tidak netral itu seperti kotak kosong yang di dalamnya tidak ditemukan apa apa dan ketika dibuka tidak ada isi di dalamnya.

“Atas dasar itulah kami melakukan pernyataan sikap, oleh dari itu juga kami menghimbau kepada masyarakat agar tidak percaya pada opini dan narasi yang tidak dapat dibuktikan kebenaranya”, tutup Dedi. (*)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *