BRIN: Netralitas Jangan Dianggap Angin Lalu

Peneliti senior politik BRIN, Prof. Lili Romli. Foto: Istimewa

REDAKSI INDONESIA – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengomentari kemunculan Gerakan Nurani Bangsa (GNB) yang diinisiasi sejumlah tokoh nasional seperti Sinta Nuriyah, istri Presiden ke-4 Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Alissa Wahid (putri sulung Gus Dur), mantan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Romo Ignatius Kardinal Suharyo, Pendeta Gomar Gultom, filsuf dan astronomer Karlina Rohima Supelli, hingga cendekiawan muslim Quraish Shihab.

“Saya kira, bisa mewakili keprihatinan publik terhadap penyelenggara Pemilu sekarang, yang ditengarai ada intervensi. Keprihatinan itu perlu direspon. Jangan sampai dianggap angin lalu saja,” kata peneliti senior politik BRIN, Prof. Lili Romli, Jumat (19/1/2024).

Prof. Lili menilai tokoh dan masyarakat tidak diam terkait adanya dugaan netralitas aparatur pemerintahan dalam Pemilu kali ini. Karenanya, Lili berharap Pemerintah mendengar aspirasi yang disuarakan hari-hari ini.

“Dengan adanya pernyataan, berarti memang sedang ada tanda-tanda tidak adanya netralitas. Pernyataan itu juga menjadi warning agar tidak ada pihak yang harusnya netral, tapi ikut terbawa di Pemilu 2024,” sebutnya. (*)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *