Hari Ibu 2023: Menggenggam Kasih Tanpa Batas Seorang Ibu

Dr. Heri Solehudin Atmawidijaja.
Dr. Heri Solehudin Atmawidijaja.

REDAKSIINDONESIA.ID – Setiap tahun, tanggal 22 Desember dihormati sebagai Hari Ibu di berbagai belahan dunia. Sebuah perayaan yang memberikan penghargaan kepada perempuan-perempuan yang mengemban peran tak tergantikan dalam kehidupan sehari-hari. Lebih dari itu hari Ibu bukan hanya sebuah momentum untuk merayakan keberadaan biologis, tetapi juga untuk merayakan tekad, kasih sayang, dan dedikasi seorang ibu dalam membentuk masa depan generasi mendatang. Ini adalah kesempatan untuk merenung dan memberikan penghargaan kepada mereka yang telah mengorbankan begitu banyak untuk keluarga dan masyarakat. Ibu adalah pilar kekuatan, seorang pendidik, dan pemandu utama dalam perjalanan hidup anak-anaknya. Hari Ibu menjadi momen refleksi untuk menyadari betapa pentingnya peran mereka dalam membangun fondasi moral, sosial, dan emosional bagi generasi masa depan.

Sejak lahir, seorang ibu membawa tanggung jawab besar dalam membentuk karakter anak-anaknya. Melalui kasih sayang, keteladanan, dan arahan yang tulus, ia mencetak pribadi yang berkualitas, siap menghadapi tantangan kehidupan. Seorang ibu tidak hanya memberikan nutrisi fisik, tetapi juga memberikan asupan batiniah yang mendalam. Ia adalah sumber inspirasi pertama bagi seorang anak, membimbingnya melalui langkah-langkah awal dalam menjelajahi kehidupan.

Perspektif Historis

Hari Ibu memiliki sejarah panjang yang melibatkan perjuangan panjang perempuan untuk mendapatkan hak-hak mereka di berbagai belahan dunia. Ide Hari Ibu bermula dari perjuangan kaum feminis pada abad ke-19 dan awal abad ke-20. Anna Jarvis, seorang aktivis Amerika, menjadi pelopor perayaan ini dengan tujuan menghormati ibunya yang telah meninggal pada 1905. Hari Ibu resmi dirayakan pada tahun 1914 di Amerika Serikat dan kemudian diadopsi oleh banyak negara di seluruh dunia. Sejarah International Mother’s Day membawa signifikansi yang lebih mendalam daripada sekadar penghormatan kepada ibu. International Mother’s Day tidak hanya berfungsi sebagai waktu untuk menghormati ibu, melainkan juga sebagai upaya untuk mendukung perjuangan emansipasi perempuan pada masa itu.

Di Indonesia hari ibu dirayakan setelah dikeluarkannya Dekrit Presiden Nomor 316 tahun 1959 yang disahkan oleh Presiden Soekarno. Penetapan tanggal 22 Desember sebagai Hari Ibu dipilih karena bersamaan dengan pelaksanaan Kongres Perempuan Indonesia pertama yang berlangsung di Yogyakarta pada 22-25 Desember 1928.

Bagi bangsa Indonesia dan khususnya kita umat Islam hari ibu juga momentum untuk merefleksikan betapa pentingnya peran ibu dalam pembentukan karakter dan kesejahteraan keluarga. Ini adalah kesempatan untuk mengungkapkan rasa terima kasih kepada ibu kita yang telah memberikan cinta, dukungan, dan bimbingan sepanjang hidup kita, hal ini tercermin dari Hadist Nabi yang menjelaskan tentang kewajiban mendahulukan bakti terhadap ibu sebelum bapak adalah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim. Hadis ini berasal dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, yang meriwayatkan bahwa seorang lelaki datang kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan bertanya:

Bacaan Lainnya
ri

Yang artinya: “Seorang lelaki datang kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan bertanya, ‘Siapakah yang paling berhak atas perlakuan baik dariku?’ Rasulullah menjawab, ‘Ibumu.’ Lelaki itu bertanya lagi, ‘Kemudian siapa?’ Rasulullah menjawab, ‘Ibumu.’ Lelaki itu bertanya lagi, ‘Kemudian siapa?’ Rasulullah menjawab, ‘Ibumu.’ Lelaki itu bertanya untuk keempat kalinya, ‘Kemudian siapa?’ Rasulullah menjawab, ‘Bapakmu.’” (HR. Bukhari dan Muslim)

Keutamaan Seorang Ibu

Hadis tersebut menunjukkan bahwa ibu memiliki hak yang lebih tinggi dalam menerima perlakuan baik dan kasih sayang dari anaknya dibandingkan dengan bapak. Hal ini mencerminkan betapa besar kedudukan dan penghormatan yang harus diberikan kepada ibu. Rasulullah bahkan mengulang-ulang jawaban “Ibumu” untuk menekankan keutamaan dan hak istimewa ibu dalam mendapatkan perlakuan baik. Jadi hari ibu adalah momentum deklarasi cinta terhadap kaum ibu karena kecintaan dan penghormatan kita terhadap ibu, kita tidak boleh hanya peduli pada hari ini saja, cinta dan bakti kita terhadap ibu harus tetap kita jaga sepanjang masa dan sepanjang hayat.

Akhirnya mari jadikan setiap hari kesempatan untuk menyatakan cinta dan terima kasih kepada ibu kita yang begitu istimewa. Selain itu mari kita bersama-sama memberikan penghormatan setinggi-tingginya kepada semua ibu di dunia ini, kita hargai peran mereka yang begitu penting dalam membentuk masyarakat yang lebih baik. Setiap langkah kecil yang diambil oleh seorang ibu adalah kontribusi berharga untuk masa depan yang lebih baik, dan Hari Ibu adalah waktunya untuk mengucapkan terima kasih atas segala pengorbanan dan cinta yang telah mereka berikan. Selamat Hari Ibu!

Penulis : Dr. Heri Solehudin Atmawidjaja (Pemerhati Sosial Politik dan Dosen Paacasarjana Uhamka Jakarta, Wakil Ketua Forum Doktor Sospol Universitas Indonesia, Wakil Ketua PDM Kota Depok).

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *