Gempita Bersama Kementan RI Akan Buka Lahan Sawah Dalam Rangka Ketahanan Pangan

Gerakan Pemuda Tani Indonesia Kalimantan Tengah.(Dok/Gempita)

REDAKSI INDONESIA – Gerakan Pemuda Tani Indonesia (Gempita) Kalimantan Tengah (Kalteng) bersama Kementerian Pertanian (Kementan) RI akan membuka lahan sawah rawa seluas 15 ribu hektar dalam rangka ketahanan pangan.

Lahan sawah rawa yang akan dibuka Gempita Kalimatan Tengah bersama Kementan RI terletak di daerah Desa Lempuyang, Kecamatan Teluk Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah.

Pembukaan lahan sawah rawa merupakan program Calon Petani Calon Lokasi (CPCL) yang digaungkan Kementan RI sebagai penyokong dan penyedia kebutuhan pangan utama seperti beras dan jagung.

Ketua Gempita Kalteng Andi Wiyasa mengatakan Menteri Pertanian (Mentan) RI Andi Amran Sulaiman rencananya akan ke Palangkaraya. Menteri Amran meninjau proyek Food Estate di Kapuas dan lalu ke Lempuyang.

Program pembukaan lahan sawah rawa di Lampuyang, tambahnya, tidak hanya menjadi pioritas utama program dan terpilih di antara 11 provinsi seluruh Indonesia.

Saat ini, kata dia, persiapan pembukaan lahan sudah berjalan hampir 70 persen, karena Lampuyang merupakan salah satu penghasil padi utama di Kalimantan Tengah.

Bacaan Lainnya
ri

“Saya percaya program pembukaan lahan sawah rawa ke depannya akan menjadi penyokong utama program lumbung pangan di Kalimantan Tengah yang akan menjadi provinsi penyangga IKN,” ucapnya.

Keyakinan tersebut, menurutnya, karena dapat dukungan penuh dari Kementan RI, pemerintah daerah, dan putra-putri daerah yang menginginkan menjadi petani sukses.

“Ini jawaban bentuk keprihatinan kami sebagai generasi muda khususnya Kalteng dengan permasalah global krisis pangan yang sedang terjadi,” ucapnya.

Dia menyebut potensi tanah rawa yang subur dan mungkin masih ada puluhan ribu hektar lebih menunggu untuk dijadikan lumbung pangan dalam rangka untuk mendukung ketahanan pangan nasional.

“Dengan varietas unggulan jenis Siam Madu pengembangan varietas lokal yang bisa dipanen dalam jangka 100 hari tanpa mengurangi kualitas dan sangat mirip dengan jenis Siam. Kalimantan Tengah akan mampu menjadi lumbung padi nasional dan krisis pangan akan teratasi karena kualitas bagus dan harga terjangkau bagi semua lapisan masyarakat,” ujarnya.

Ia juga membeberkan nantinya akan disediakan peralatan pertanian dan tidak menutup kemungkinan akan didirikan pabrik beras berstandar nasional.

“Saya berharap semua lapisan masyarakat Kalimantan Tengah memberikan dukungan agar program ini bisa berjalan sukses, dan khusus kepada generasi muda Kalimantan Tengah saya berpesan jangan takut atau gengsi untuk terjun menjadi petani kemudian berkembang sebagai pengusaha agrobisnis, karena ke depannya usaha yang paling menjanjikan adalah pertanian,” Tutupnya. (Red)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *