Dinamika Moderasi Beragama di Pondok Pesantren

Oleh : Nur Wahid Fikran Kamil Mahasiswa UIN Prodi Pendidikan Bahasa Arab

REDAKSI INDONESIA – Dinamika adalah bergerak di dalam atau bisa disebut dengan menggerakkan suatu yayasan,organisasi,dan sebagainya.Dinamika bisa di artikan menggerakkan atau kekuatan yang dimiliki oleh sekumpulan orang yang dilakukan secara masa periode hingga terjadinya perubahan.Dinamika bisa di istilahkan dengan berbagai macam bidang mulai perekonomian,musik,ataupun sosial.

Moderasi adalah jalan tengah atau yang sering di lakukan di berbagai forum diskusi ataupun di berbagai rapat.Moderasi Beragama adalah salah satu contoh dari moderasi sosial yang berarti bermoderasi dengan cara keagamaan atau mengambil jalan tengah dengan ilmu keagamaan,dengan moderasi beragama seseorang tidak akan berlebihan atau menjalankan moderasi sesuai ajaran agamanya masing masing,dan orang yang memperaktekan bisa disebut moderat.

Dinamika Moderasi Beragama berarti bergerak mengatur jalan tengah di suatu forum diskusi ataupun rapat dengan adil,tidak memilih pihak manapun,dan sesuai dengan ajaran ajaran agama.Dan cara pesantren menanamkan moderasi beragama dengan mengadakan program program yang berbau diskusi karena moderasi beragama sendiri memiliki arti bergerak dalam suatu forum,salah satunya adalah diskusi,contoh dari diskusi yang di jalankan di pondok pesantren sudah cukup banyak contohnya:diskusi dalam suatu pelajaran seperti nahwu yang biasanya mereka lakukan menjelang ujian berlangsung.Selain diskusi moderasi beragama juga dapat di tanamkan melalui organisasi,karena dalam organisasi terdapat banyak wadah yang dapat digunakan untuk dapat membangun sebuah forum contohnya seperti dalma organisasi sendiri terkadang melakukan sebuah rapat yang mana rapat itu termasuk ke dalam cara menanamkan jiwa moderasi beragama pada setiap santri

 

Dari dulu,karakter pesantren sejatinya adalah multikultural.Pesantren merupakan salah satu pendidikan yang sangat mengakar di masyarakat.Yang namanya pondok pesantren terkenal dengan pelajaran keagamaannya.

 

Bacaan Lainnya
ri

Terkadang ada suatu pesantren yang memiliki santri dari berbagai provinsi,suku,dan budaya.Otomatis pesantren tersebut banyak diminati oleh berbagai budaya,hal tersebut peran “moderasi beragama” menjadi lebih penting dengan banyaknya peminat dari berbagai provinsi.Moderasi beragama di dalam pesantren juga mempunyai ciri-ciri,mereka tidak hanya sekedar menerapkan peran moderasi di pesantren.Nilai-nilai moderasi di pesantren tidak akan berjalan jika tidak ada orang-orang yang membantu untuk menjalankannya atau bisa disebut moderat.Didalam moderasi ini mempunyai usaha ataupun upaya untuk menanamkan pembelajaran di pesantren dengan ciri-ciri moderasi beragama yaitu:

 

1.Jalan tengah,maksud dari jalan tengah itu para santri harus diajarkan bijak dalam menentukan suatu permasalahan ataupun rapat evaluasi bagian kepengurusan pesantren.Dan adil dalam berpendapat atau menentukan dan memberikan hukuman kepada para santri.Terutama untuk setiap kepengurusan di pondok,yang mengatur para santri di setiap keseharian mereka di pesantren.

 

2.Sikap tegak lurus atau sikap objektif,maksud dari sikap objektif itu kita diajarkan untuk bisa menerima sebuah pendapat yang bijak.Nilai tersebut dapat kita temukan pada saat kita sedang berargumen dalam mengusulkan peraturan di pondok.Misal,kita sedang mengadakan rapat dalam pembuatan peraturan,dan dimana posisinya semua ketua bagian dapat berargumen demi kebaikan pondok,dan hasil dari rapat tersebut jalan tengahnya telah ditentukan.Disitulah kita belajar sikap objektif dengan argumen yang sudah dirundingkan di dalam sebuah rapat tersebut.Maka dari itu setiap kalangan santri dididik untuk besar hati dalam menerima keputusan atau kesepakatan bersama,karena tanpa adanya sikap ini akan terasa sulit untuk ditegakkan.

 

3.Toleran atau ramah,apa yang dimaksud dari toleran dan ramah?

Maksud dari toleran atau ramah yaitu dalam hal perbedaan.Yang namanya pondok pesantren pasti santrinya datang dari berbagai daerah,dan setiap santri di pondok itu mempunyai sudut pandang atau latar belakang yang berbeda-beda.Mulai dari latar belakang agama,pendidikan,cara berpakaian,cara bergaul,cara bersosial dengan orang baru,maupun latar belakang pekerjaan orang tua.Karena di pondok banyak santri yang berasal dari berbagai daerah,dari situ kita belajar bagaimana cara menghargai sesama suku dan budaya yang berbeda-beda,ramah dalam menyikapi cara mereka masing-masing,mentoleransi cara mereka bergaul dan akrab dengan orang yang baru kenal.Itu yang dinamakan dengan toleransi dan ramah dalam hal perbedaan.

 

4.Berunding,berunding yang dimaksud di pondok adalah berunding dalam bermusyawarah atau menyepakati permusyawaratan.Musyawarah juga dapat terbagi menjadi beberapa macam.Contohnya musyawarah keagamaan,musyawarah masalah,musyawarah sosial dan sebagainya.Tapi musyawarah yang sering terjadi di pondok adalah musyawarah masalah mulai dari urusan pribadi,urusan kamar,urusan kelas,urusan angkatan,dan urusan organisasi.Contoh dari musyawarah kamar adalah menentukan hiasan kamar, contoh musyawarah kelas adalah menentukan uang kas,contoh musyawarah angkatan adalah menjaga nama baik angkatan,contoh musyawarah organisasi adalah menentukan waktu acara yang ingin diadakan dan dari salah satu contoh musyawarah yang ada di pondok,kita harus menerima atau menyepakati hasil musyawarah tersebut.

 

5.Evaluasi,evaluasi ini biasa disebut anak pondok dengan istilah ishlah.Di dalam ishlah ini biasanya ada yang menggerakkan untuk mengadakan kegiatan ishlah ini.Tidak bisa dibayangkan dengan jumlah santri yang jumlahnya ratusan bahkan ribuan,maka dari itu para santri harus dilatih berargumentasi dalam kepentingan maupun kebutuhan.Entah terkait tata krama atau peraturan yang berlaku,tujuan evaluasi di adakan ini agar tercipta kerukunan antar santri yang berbagai macam latar belakang maupun daerah.Kegiatan evaluasi ini sudah sering digunakan di berbagai macam suatu perkumpulan guna menyempurnakan tujuan yang lebih baik.

 

6.Panutan atau contoh,panutan disini adalah menjadi contoh dikalangan para santri,karena tidak semua santri itu akan dipimpin terus tapi setiap santri juga harus siap memimpin “Barang siapa yang siap memimpin,siap dipimpin”.Tidak heran di setiap pondok menerapkan sistem yang namanya panutan,karena para santri butuh yang namanya adaptasi ketika baru masuk pondok,dan dengan melihat kakak kelas nya bisa menjadi hafizh quran,menjadi ketua osis,mendapatkan juara lomba,dan mempunyai berbagai bakat yang membuat santri menjadi betah dan mempunyai keinginan semangat di pondok.Itu adalah salah satu tujuan panutan di dalam moderasi beragama pondok pesantren.

 

7.Cinta tanah air,nilai ini dapat kita ketahui sebagian dari pahlawan tanah air kita adalah orang-orang yang mempunyai ilmu agama yang berlatar belakang pondok pesantren,tidak hanya itu banyak sejarah-sejarah kemerdekaan tanah air kita di dalam pondok pesantren.Maka jangan heran jika cinta tanah air ini termasuk dari ciri-ciri nilai moderasi beragama.Bahkan sebelum kemerdekaan Indonesia diproklamasikan, berbagai gagasan nasionalisme sudah tumbuh di pondok pesantren.

 

8.Anti kekerasan,poin ini termasuk sebagai salah satu poin penting di dalam ciri moderasi beragama pondok pesantren.Anti kekerasan ini disebut poin penting, karena didalam agama Islam tidak pernah mengajarkan untuk melakukan kekerasan.Dan anti kekerasan ini hampir diterapkan di semua pondok pesantren demi menjaga nama baik,kemaslahatan agama dan pondok pesantren yang berlatar belakang pendidikan agama yang terkenal.Jelas peraturan di pondok jika ada yang bertengkar atau pembulian akan dikenakan sanksi berat,karena perbuatan tersebut adalah salah satu perilaku kekerasan.Untuk menghindari adanya kekerasan,pondok pesantren menyediakan berbagai wadah salah satunya adalah ekskul.Misalnya ekskul beladiri yang bertujuan melatih emosional para santri,parkour bertujuan agar santri dapat melakukan kelebihanya di dalam ruang yang tepat,olahraga juga salah satu ekskul yang dapat melatih emosional dan membentuk mental para santri bersaing dalam bentuk teamwork.

 

9.Ramah terhadap budaya,sikap ini sebagai pelengkap ciri-ciri dinamika moderasi beragama,karena pondok mempunyai berbagai macam karakter para santri.Ketika ada suatu masalah yang berbentuk personal dapat di selesaikan dengang cara ramah antar budaya mereka masing-masing.perbuatan tersebut biasa disebut di kalangan santri adalah tabayyun.Tabayyun adalah cara menyelesaikan suatu masalah dengan damai dan ramah agar tidak terjadinya permusuhan,dan cara tersebut tidak melibatkan seseorang yang tidak bersangkutan dengan masalah yang terjadi dengan mereka (face to face).

 

Dari pengertian dinamika kita dapat belajar bagaimana pemikiran orang yang sudah dewasa dan orang yang belum dewasa,bagaimana orang yang mau berproses dan bagaimana orang yang tertutup di dunia sosial.Dengan ada nya moderasi beragama ini kita dapat menyeimbangkan pengertian dinamika agar tetap dalam ajaran dan moral,baik di kehidupan yang penuh dengan ketidakadilan maupun di dunia yang penuh dengan kebohongan.Dengan kehadirannya pondok pesantren di dalam dinamika moderat ini,dapat menampung orang-orang baik yang ingin bergerak dan berproses dengan sesuai syariat agama Islam.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *