Mentan Amran Ajak Penyuluh dan Petani Tingkatkan Produksi

Mentan Amran berikan pembinaan penyuluh pertanian dan petani wilayah Jawa Timur (foto : instagram BSIP Jatim)

REDAKSI INDONESIA – Setelah melakukan panen raya dan percepatan tanam padi di Desa Ngadirejo dan Desa Ngadipuro Kecamatan Widang, Kabupaten Tuban bersama Gubernur Jawa Timur dan Bupati Tuban, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman hadiri pembinaan penyuluh pertanian dan petani wilayah Jawa Timur dengan tema ‘Dukungan penyuluh pertanian dan petani dalam peningkatan produksi padi dan jagung di Provinsi Jawa Timur’ acara berlangsung dengan meriah di Graha Sandiya Semen Gresik Tuban, Kamis (23/22/2023).

Acara tersebut dihadiri peserta kurang lebih 2500 orang yang terdiri dari penyuluh pertanian Jawa Timur, gapoktan wilayah Jawa Timur, KTNA Provinsi Jawa Timur, P4S Provinsi Jawa Timur, petani milenial, PERHIPTANI, mahasiswa POLBANGTAN, pegawai UPT Kementan di Jatim, penyuluh BPSIP dan tamu undangan.

Mentan Amran bertujuan memberikan motivasi kepada penyuluh pertanian dan petani agar semangat meningkatkan produktivitas pangan. Ia menyampaikan harapannya bahwa penyuluh adalah pahlawan pangan dan garda terdepan menuju swasembada pangan. Amran menekankan agar penyuluh tidak mengeluh dan harus merubah mindset serta keluar dari zona nyaman untuk meraih kesuksesan.

“Dulu kita pernah berswasembada, bahkan Indonesia pernah diberikan penghargaan oleh FAO karena berhasil swasembada dan sekarang saatnya kita harus melanjutkan,” katanya.

Mentan Amran menambahkan bahwa ketahanan pangan merupakan bagian dari ketahanan negara, dan krisis pangan dapat menjadi krisis keamanan dan politik. Pangan dianggap sebagai senjata, dan tujuan ke depan adalah menekan impor bahkan menyetopnya, serta meningkatkan ekspor.

“Ketahanan pangan identik dengan ketahanan negara. Krisis pangan sama dengan krisis keamanan dan politik. Pangan adalah senjata kita, dan kita harus menekan impor bahkan harus bisa menyetop impor, kita harus ekspor,” ujarnya.

Bacaan Lainnya
ri

Andi Amran Sulaiman juga mengungkapkan optimisme bahwa dalam dua sampai tiga tahun ke depan, Indonesia akan kembali mencapai swasembada pangan, terutama dalam produksi padi dan jagung.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *