REDAKSI INDONESIA – Desa Tanjung niur kecamatan Tempilang kabupaten Bangka Barat Redaksi Indonesia.
Sebelumnya awak media Redaksi Indonesia telah melakukan investigasi tahapan awal terhadap para penambang liar, namun dalam beberapa hari semakin menjadi jadi seolah olah mereka tidak takut dengan adanya kedatangan team media ke lokasi penambang.
Hal ini pun menjadi berbanding terbalik, yakni menantang pihak-pihak terkait untuk menertibkan mereka bahkan himbauan dan larangan sudah di peringati oleh pihak Polsek Tempilang mereka masih tidak menggubris
Saat team media redaksi Indonesia tiba di lokasi tidak satu pun dari pekerja tambang ilegal tsb mau kami wawancarai.
“Permisi pak kami dari media apakah bisa kita berbincang bincang sebentar”, tetapi tanpa menghiraukan ucapan team media mereka langsung kabur.
Saat kami pantau sekeliling area hutan bakau banyak pekerja yang tidak memperdulikan keselamatan kerja. Di sisi berlawan arah sungai banyak pohon pohon bakau tumbang berserakan sepanjang alur sungai berembang.
Hal ini di karena kan penambang tidak faham akan fungsi dari kayu bakau tersebut yang mana ekosistem alam sekitarnya bisa membantu menjaga habitat sekitarnya.
Team langsung bergegas menuju kediaman pak kades tanjung niur untuk meminta penjelasan tentang hancur nya hutan bakau yang mana kita semua mengetahui bahwa hutan bakau untuk mencegah dari kebanjiran salah satunya sampai berita ini kami terbitkan kepala desa Tanjung niur belom bisa kami hubungi. (Red)
