Sejumlah Elemen Menolak Rumah Mewah Peninggalan Ibu Negara Fatmawati Diambil Alih

Redaksi Indonesia – Rumah mewah peninggalan mendiang  Ibu Fatmawati,  istri dari Presiden Soekarno  yang sekarang didiami oleh Guruh Soekarnoputra yang terletak di Jalan Sriwijaya, RT 004 RW 001, Kelurahan Selong, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan nampak  ramai dikunjungi oleh masyarakat dari berbagai daerah. Senin, (01/08).

Ada masyarakat yang menamakan Front aktivis tanah Air (Fakta) Menggugat, Barisan Merah Putih dan Masyarakat Nusantara Bersatu dan ada yang datang secara individu.

Kedatangan mereka berkaitan dengan permasalahan rumah peninggalan Ibu Fatmawati yang rencananya akan dieksekusi oleh pihak pengadilan pada tanggal 3 Agustus 2023 yang akan datang.

Seperti diketahui, rumah peninggalan Ibu Fatmawati di jalan Sriwijaya Jakarta Selatan ini ramai menjadi sorotan masyarakat karena kabar akan adanya  eksekusi dari pihak pengadilan  dan akan diambil alih serta dikuasai  oleh Ibu Susi.

Terkait hal itu, ketika wartawan berupaya mencari informasi tentang kedatangan mereka ke rumah tersebut.  Salah satu pimpinan ormas dari  Front Aktivis Tanah Air (FAKTA) Alowisius Hieng mengatakan  kedatangan kita kesini karena rumah Fatmawati ini penuh sejarah perjuangan bangsa,  rumah ini adalah rumah Ibu dari sang proklamator.

Jadi teman-teman ini dari berbagai macam elemen masyarakat ada yang dari NTT ada dari Maluku ada dari Betawi ada dari Serang Banten banyak lagi yang mungkin pada kesempatan ini saya tidak bisa sebutkan satu persatu dan  ini  tidak ada yang mengkoordinir, tetapi  ini solidaritas dari  teman teman yang merasa bahwa ketika bicara menyangkut rumah Fatmawati itu adalah rumah Merah Putih yang wajib hukumnya masyarakat Indonesia mempertahankan itu, kita tidak akan berikan  atau serahkan rumah ini pada siapapun atau golongan manapun itu yang perlu di ketahui karena rumah ini penuh dengan historis, tempat dimana Ibu sang proklamator ketika keluar dari istana rumah pertama yang beliau masuk adalah rumah ini disertai dengan membawa Merah Putih yang sudah dijahit tangan jadi atas nama masyarakat Indonesia tidak akan pernah memberikan rumah ini kepada siapapun dan perlu juga Ibu Susi harus tahu Ibu Susi harus tahu bahwa Jangan pernah berpikir bahwa Kalian itu yang akan melingkari kami tetapi justru sebaliknya kami yang akan melingkari kalian, tegas Aloysius Hieng berapi-api.

Bacaan Lainnya
ri

Sementara itu, Guruh Soekarnoputra ketika dimintai keterangannya menceritakan, bahwa

rumah yang disebutnya sebagai Kompleks Fatmawati ini di dapat langsung dari ibu saya Ibu Fatmawati Soekarno kepada saya sebagai  Hadiah atau hibah.

Ketika ibu menyerahkan rumah  itu kepada saya juga disaksikan oleh semua saudara saudara kandung saya, tutur Guruh. Dan saya akan terus menjaga dan merawat rumah ini. Malah ada rencana ke depannya rumah ini nantinya setelah saya tiada, saya akan jadikan rumah ini sebagai ‘cagar budaya’ atau museum Merah Putih. Dan saya ada membuat satu yayasan dan yayasan itulah yang nantinya akan merawat rumah ini sebagai museum Merah Putih ini kelak, sambung Guruh.

Kalau peristiwa yang sedang terjadi sekarang ini, terkait  permasalahan rumah ini.  Sampai kapan pun saya tidak akan melepas rumah ini, sambungnya.

“Pada intinya, saya tidak akan pernah melepas rumah ini dan  akan selalu mempertahankan rumah ini,”  ucap Guruh. Kalaupun,  misalnya ada di berita-berita yang menyebut saya akan menjual rumah ini itu tidak perna dan tidak benar, jawab Guruh.

Saya menganggap,  negara kita ini adalah  negara Pancasila,  kita harus berprilaku  yang berpancasila. Jadi saya anggap semua rakyat Indonesia ini adalah saudara, kita semua  bersaudara bila ada sesuatu atau masalah atau apalah harus diselesaikan secara kekeluargaan, itulah disebut moral Pancasila, sahut Guruh.

Kalau mereka itu bisa mengerti sejarah dan mempunyai moral Pancasila tentu mengenai permasalahan  rumah ini tidak akan sampai ke pengadilan, malah sampai adanya eksekusi,  jawabnya.

Dan kalau hari ini, banyak saudara-saudara kita yang berdatangan ke rumah ini, saya sungguh amat berterima- kasih kepada saudara-saudaraku sekalian yang datang dari daerah yang mempunyai empati mendukung saya karena saya paham juga bahwa saudara-saudara kita ini  bermoral Pancasila yang memprotes mereka yang hendak meng eksekusi rumah dan alam pikiran mereka  yang sudah makin jauh dari mental moral Pancasila, jelas Guruh.

Sementara itu, Simeon Petrus SH kuasa hukum Guruh Soekarnoputra, menjelaskan. Bila ada rencana mau dieksekusi oleh pengadilan negeri Jakarta Selatan atas permohonan Susi angkawijaya sebagai pihak yang memenangkan perkara itu saya mau sampaikan dan tegaskan bahwa saya sebagai koordinator tim pengacara Mas Guruh dan Beberapa elemen kami menolak surat pemberitahuan eksekusi dan eksekusi pengosongan dari Pengadilan Negeri Jakarta Selatan karena ada beberapa hal yang secara hukum itu bertentangan dengan aturan hukum yang ada, dan kita akan terus melakukan perlawanan, jawab Simeon. (red)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *