Tambal Sulam Jalanan, Ipuk Tambal Citra

Redaksi Indonesia – Beberapa hari lalu tepatnya pada tanggal Minggu, 11 Juni 2023, Kalangan Pemuda-Pemudi Desa Kandangan-Sarongan Kec. Pesanggaran Banyuwangi menggelar aksi protes terhadap Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Pasalnya jalan yang rusak tak kunjung diperbaiki.

Hingga munculah aksi menanam pohon pisang di jalan yang berlubang hingga membuat poster wajah Bupati Banyuwangi, dengan tulisan”Cantinya Bupatiku, Tak semulus Jalan Desaku”. Poster dengan kalimat satire merupakan sindiran agar Bupati Banyuwangi beserta jajarannya memperbaiki jalan desa tersebut.

Berselang dua hari setelah aksi tersebut, Rabu 14 Juni 2023. Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani Azwar Anas berkunjung ke Dusun Sukamade untuk memberikan bantuan ambulance kepada masyarakat desa Sarongan dusun Sukamade. Setelahnya singgah di desa Sarongan ditemani oleh Kepala Desa Kandangan dan Sarongan.

Anehnya, Bak menjadi seorang pesulap seakan menyamai Raja Rakai Pikatan yang membangun Candi Prambanan dalam semalam. Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani Azwar Anas menyulap jalanan desa Kandangan-Sarongan yang sebelumnya berlubang parah ditambal dengan cepat dalam kurun waktu satu hari sebelum dia ke dusun Sukamade. Tentunya pekerjaan ini dikerjakaan oleh DPU CKPP Kabupaten Banyuwangi.

Tuntutan kalangan Pemuda dan Masyarakat desa Kandangan-Sarongan cukup jalanan dibangun dengan cara di Hotmix atau diperhalus rapi sudah sangat cukup. Tapi pada kenyataanya Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani Azwar Anas seperti tak acuh. Bahkah dalam pertemuan di dengan Kepala Desa Kandangan-Sarongan dan beberapa Masyarakat tidak ada statement untuk membangun jalan.

Memperbaiki jalan yang hanya ditambal sulam sementara adalah tindakan yang tidak memadai untuk memperbaiki infrastruktur yang rusak dan tidak akan memberikan solusi jangka panjang.

Bacaan Lainnya
ri

Tindakan semacam ini hanya menunjukkan sikap reaktif dan kurangnya perencanaan yang matang dalam mengelola sumber daya dan anggaran publik. Sebagai pemimpin, bupati seharusnya bertanggung jawab untuk mengidentifikasi akar permasalahan, merencanakan perbaikan yang sesuai, dan memastikan bahwa jalan yang rusak diperbaiki secara menyeluruh untuk kepentingan masyarakat.

Tindakan semacam ini hanya menunjukkan kurangnya komitmen dan tanggung jawab dalam menjalankan tugasnya sebagai pemimpin daerah.

Penanganan yang hanya bersifat kosmetik dan tidak memperbaiki struktur jalan secara menyeluruh merupakan sikap untuk menenangkan hati masyarakat agar tidak kembali mengkritisi dan bereaksi seperti beberapa hari lalu.

Dalam kondisi ini, diperlukan perencanaan dan tindakan yang lebih komprehensif dan berkelanjutan untuk memperbaiki jalan yang rusak. Mengandalkan tindakan sementara seperti penambalan sulam tidak akan mengatasi masalah secara menyeluruh.

Jalan-jalan yang hanya ditambal sulam cenderung akan kembali rusak dengan cepat, memakan waktu, tenaga, dan sumber daya yang tidak efisien.

Oleh karena itu, diperlukan upaya yang lebih berkelanjutan dan komprehensif dalam perbaikan jalan yang rusak. Hal ini melibatkan perencanaan yang matang, pengalokasian anggaran yang memadai, serta pengawasan dan pemeliharaan yang baik agar jalan-jalan tersebut dapat berfungsi dengan baik dan aman bagi semua pengguna jalan.

Pemerintah daerah, termasuk bupati, memiliki tanggung jawab besar dalam memastikan kondisi infrastruktur yang memadai untuk kepentingan masyarakat yang mereka layani.

Oleh : Dwi Purnomo

Ketua Bidang SDM PP HIKMAHBUDHI

Pemuda Desa Kandangan

 

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *