BRIN Komitmen Cari Solusi Jaga Kualitas Udara Indonesia

Foto: Kepala PRIMA BRIN Albertus Sulaiman.

Redaksi Indonesia – Organisasi Riset Kebumian dan Maritim (ORKM), melalui Pusat Riset Iklim dan Atmosfer (PRIMA) BRIN, menyoroti persoalan polusi udara. BRIN komitmen, berkontribusi mencari solusi efektif dalam upaya menjaga kualitas udara di Indonesia lebih baik.

Kepala PRIMA BRIN Albertus Sulaiman mengatakan, tanpa disadari manusia menghirup polusi udara berbahaya bagi tubuh selama berpergian. Salah satu partikel udara yang dihirup manusia disebut PM 10 dan PM 2.5.

“Riset terkait Aerosol di PRIMA sudah berjalan sejak tahun 2021 dan berlanjut di tahun 2023, sebagai kawasan cekungan. Saat atmosfer Kota Bandung stabil, PM 2.5 hanya berputar di cekungan tersebut,” katanya dalam acara Monitoring dan Evaluasi Kelompok Riset PRIMA, Rabu (7/6/2023).

Albertus menjelaslan, partikel udara PM 2.5 bisa meningkat karena udara panas, kebakaran, dan polusi lingkungan. Jika dihirup, partikel udara ini berbahaya bagi tubuh, terutama paru-paru dan jantung.

“PM disebut juga polusi partikel merupakan istilah untuk campuran partikel padat dan cair yang ditemukan di udara. Dalam bentuk partikel ini seperti debu, kotoran, jelaga, dan asap,” ucapnya.

Untuk konsentrasi PM 2.5 Kota Bandung, ungkap Albertus, saat ini 8.4 kali nilai panduan kualitas udara tahunan WHO. Tingkat polusi udara saat ini tidak sehat bagi kelompok sensitif.

Bacaan Lainnya
ri

Kemudian, ia mengaku, Kelompok Riset Kimia Atmosfer dan Kualitas Udara PRIMA melaksanakan kerja sama dengan instansi lainnya. Terkait indeks kualitas udara, kegiatannya meliputi pemberian data satelit serta prediksi dengan metode pemodelan.

“Sivitas PRIMA tengah bergabung dalam Indonesian Aerosol Association, salah satunya dengan Teknik lingkungan Institut Teknologi Bandung (ITB). Kolaborasi ini diharapkan dapat memberikan masukan kepada pemerintah terkait kebijakan yang harus dilakukan,” ujarnya.

Diketahui, Kegiatan Monitoring dan Evaluasi Kelompok Riset ini bertujuan melihat capaian kelompok riset sampai dengan Juni 2023. Serta, mengingatkan kembali target yang telah ditetapkan oleh Kepala ORKM.

Selain target tersebut, kualitas Peneliti di PRIMA juga diwajibkan memiliki kualifikasi Pendidikan S3. Sebanyak 8 kelompok riset menyampaikan rencana dan capaian kelompok riset di PRIMA.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *