Kekuatan: Kerjasama Yang Baik dalam Hubungan

Redaksiindonesia.id – Baba O’illah, pernah menulis, bahwa “laki-laki dan perempuan adalah sebagai dua sayapnya seekor burung”. Jika dua sayap itu sama kuatnya, maka terbanglah burung itu sampai puncak udara yang setinggi-tingginya, namun jika patah satu daripada dua sayap itu, maka tak dapatlah terbang burung itu sama sekali. Semua orang pasti akan merasakan atau mungkin sudah merasakan, bahwa dalam membina hubungan yang intim pasti keduanya saling berjuang seperti halnya sayap burung tadi. Ketika yang satu tidak cukup kuat maka burung tersebut tidak akan bisa untuk terbang bebas atau mungkin bisa, namun sudah dipastikan sangatlah berat usahanya, akan membutuhkan energi atau tenaga yang cukup besar untuk bisa terbang seperti biasanya. Memperkuat satu dengan lainnya merupakan hal yang sangat penting dalam sebuah hubungan. Semua insan pasti mengharapkan hubungan yang hampir sempurna. Namun, tentu saja semua itu sungguh tidak mudah didapatkannya. Mungkin memang ada yang seberuntung seperti menemukan jarum ditengah tumpukan jerami. Memiliki pasangan yang saling mengerti, melengkapi, dan menerima satu sama lain.

Layaknya cerita Ibunda Khadijah dengan Baginda Rasulullah SAW yang begitu sempurnanya hampir tiada cacat. Bertahan dengan seribu atau bahkan jutaan deraan yang terus menerus terjadi baik dalam cobaan rumah tangga yang begitu berat dari diutusnya sang suami menjadi Nabi. Namun, keduanya merupakan insan yang saling menerima, melengkapi, memahami, sehingga rasanya nihil ditemukan kecekcokan dalam hubungan rumah tangganya. Ada kalimat yang menyatakan bahwa, apabila kamu menginginkan laki-laki seperti Rasulullah, maka jadilah seperti Khadijah. Namun, konsep tersebut dipatahkan dengan kisah bunda Asiyah yang merupakan isteri dari Raja Fir’aun yang tercela. Kisah Nabi Luth yang isterinya justru berkhianat terhadapnya. Kisah Nabi Musa yang isterinyapun pergi meninggalkannya. Dari sini ada beberapa insan yang beruntung dalam hubungannya dan ada pula yang sebaliknya.

Sepatutnya semua insan pasti ada kekurangan dan kelebihannya. Untuk menyatukan keduanya tentu bukanlah suatu hal yang mudah. Dibutuhkan proses adaptasi yang masing-masing insanpun berbeda-beda. Ada yang masih saja terjebak dalam proses adaptasi yang begitu lama. Perihal kecocokan sifat, penyatuan ide dan gagasan, persamaan tujuan untuk membina hubungan, komunikasi yang disepakati. Semua tentu tergantung keputusan dalam hubungan, apakah mau untuk menerima dan apakah bisa untuk bersamanya. Terkadang memang betul bahwa ‘Rumput tetangga itu lebih hijau’ tapi yakinlah tidak ada hubungan yang sempurna. Semua hubungan ada rintangannya, cobaannya, ujiannya. Hanya bagaimana saja dari masing-masing sayap yang saling menguatkan dalam melewatinya. Tentunya dalam hubungan terdapat dua insan yang bersepakat untuk menjalaninya. Tapi, tak banyak juga dari beberapa hubungan hanya berat sebelah atau satu insan saja yang memperjuangkannya. Banyak orang bilang bahwa ‘Hubungan bisa langgeng kalau laki-laki nya yang masih mau mempertahankan’. Bagi saya ini suatu kalimat yang hanya memberatkan salah satu insan saja. Tidak cukup adil. Perempuan pun mempunyai kuasa terhadap suatu hubungan. Karena seperti yang saya katakan tadi bahwa hubungan yaitu dua insan bukan hanya berbicara tentang laki-laki atau perempuan saja. Keduanya saling berhubungan. Laki-laki tak dapat ada kalau tidak ada perempuan dan perempuan pun sama halnya tidak akan ada jika tidak ada laki-laki. Perempuan tak dapat hidup normal dan subur jika tidak ada laki-laki dan begitu pun sebaliknya. Perempuan yang bisa mengadakan tanpa laki-laki hanyalah satu yaitu perempuan terpilih dan satu-satunya yaitu bunda Maryam atas izin-Nya. Selain itu, seperti perkataan Olive Schreiner didalam bukunya “Drie dromen in de woestjin”, pernah memperlambangkan perempuan dan laki-laki itu sebagai dua makhluk yang terikat satu kepada yang lainnya oleh satu tali gaib yaitu satu ‘tali kehidupan’. Begitu terikat sehingga yang satu tidak dapat mendahului yang lainnya, tak dapat maju setapakpun dengan tidak bersama yang lainnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *