Maryam : Ibunda Suci Sang Nabi

MARYAM BINTI IMRAN

Seorang manusia, seorang wanita yang garis takdirnya begitu berat melebihi berat massa besi. Sebatang kara, seorang yatim piatu, bahkan ia juga menjadi ibu dan juga ayah bagi putranya. Saat sebelum dilahirkan ke dunia, ayahandanya telah tiada. Saat setelah kelahirannya pun ia mendapati ibundanya telah tiada. Tak ada seorangpun yang mengusap punggungnya, tak ada seorangpun yang membelai rambutnya. Maryam, anak yang didambakan kehadirannya oleh kedua orangtuanya yaitu Hanna dan Imran. Namun, sesuai dengan perjanjian tauhid kepada Allah yang telah di lantunkan oleh Ibunda Hanna, bayi yang masih berkembang dalam rahimnya akan dipersembahkan kepada-Nya. Semasa didalam kandungan, maryam adalah seseorang yang telah dipanjatkan doa kepada Allah agar terlindungi dari kejahatan setan. Tidak ada nikmat kemuliaan di dunia ini yang setimpa, seimbang, dan seberat keinginannya untuk memiliki seorang anak. Dengan demikian, ia korbankan rahmat yang diberikan kepada Allah, bayi yang menjadi satu-satunya keinginannya di dunia.

Maryam adalah nama yang paling baik. Maryam berartikan seorang hamba yang tekun dalam beribadah, tekun dalam menghamba kepada-Nya, dan juga berarti seorang perempuan yang begitu rajin bekerja. Didalam mihrab berlapis tujuh kunci, maryam menghadap Allah seorang diri. Maryam adalah putri yang mulia dengan kata-katanya yang penuh hikmah. Maryam merupakan seseorang yang sangat jarang berbicara. Dirinya selalu bergegas untuk kembali mendirikan solat dan memperbanyak zikir kepada Allah. Maryam memang hamba yang mulia. Ia ibarat bunga yang terjaga dengan kesempurnaan sepanjang hari, terutama di waktu malam yang digunakannya untuk selalu bertasbih kepada Allah. Selama tinggal didalam mihrab, maryam selalu mendapatkan berbagai anugerah luar biasa. Ia kerap mendengar suara-sura yang tak lain adalah suara malaikat yang sedang berbicara untuk menyampaikan perintah Allah. Maryam semakin berlama-lama diri dalam rukuk dan sujud dalam solat sehingga pergelangan kakinya mulai bengkak. Anehnya, ia sendiri tidak merasakan kelelahan sama sekali.

Maryam telah beranjak dewasa. Ia mulai menyelimuti seisi mihrab dengan tirai. Tirai yang akan membatasi Nabi Zakaria dan Yusuf untuk berkunjung dan berbicara dengannya. Lewat tirai itulah maryam menapaki tatarannya, terpelihara dan terjaga dirinya dalam kemuliaan. Hembusan angin ketenangan pun merasuki kedalam jiwanya yang telah membuat maryam rela kepada takdir yang sudah ditetapkan Allah. Sembilan bulan ia mengandung dan sembilan bulan pula ia berada dalam mihrab untuk selalu beribadah kepada Sang Maha Pencipta. Kandungan maryam yang beberapa lama ini tenang tiba-tiba mulai bergerak dengan kencang. Salah satu nama lain dari maryam adalah ‘Asra’ yang berarti seseorang yang berjalan pada waktu malam. Bersama dengan sang bayi yang berada didalam kandungannya, ia menyendiri ke tempat yang jauh. Atas petunjuk Allah yang memandu maryam untuk terus berjalan dan berjalan dalam penuh kesakitan, kelemahan, kepedihan menuju Betlehem yang terletak di sebelah selatan Al-Quds. Saat maryam mencapai ujung kebun zaitun, dengan jalan yang menanjak menuju atas bukit. Napas yang tersengkal membuats ia bersandar sejenak pada pepohonan untuk beristirahat. Maryam terus melakukan perjalanannya dengan menahan rasa sakit akibat pergerakan bayi yang ada didalam kandungannya. Kesakitan yang akhirnya membuat maryam bersandar pada sebatang pohon kurma. Pohon yang telah mengering seluruh batang dan daunnya. Pohon yang berada di tanah kering dengan bebatuan yang runcing. Lahirlah putra maryam. Putra tanpa seorang bapak. Seorang bayi yang Allah menyebutnya sebagai kalamullah telah lahir ke dunia sebagai mukjizat.


Lagi-lagi novel karya Sibel Eraslan tentang serial empat wanita penghuni surga begitu sangat indah untuk dibaca. Bagaimana penulis menggambarkan seorang wanita yang begitu mulia dan suci dalam 463 halamannya yang begitu lengkap tanpa terlewatkan, MasyaAllah. Maryam menerima ujian paling berat sepanjang zaman. Sebuah cobaan paling berat bagi kehormatan dan kesucian seorang wanita. Maryam merupakan wanita yang paling suci sepanjang zaman ini. Maha Besar Allah atas semua ketetapan-Nya.

Bacaan Lainnya
ri

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *