Khadijah: Rumah Sang Utusan Terakhir

Khadijah binti Khuwaylid adalah wanita yang terpilih sebagai cinta pertama Rasulullah SAW, yang dipertemukan atas izin ALLAH SWT. Khadijah Al-Qubra yang memiliki kecerdasan, kepintaran, dan pandangan yang luas. Ia menjadi isteri seorang nabi yang menjadi orang pertama menerima dan mendukung Rasulullah menjadi ‘utusan terakhir’. Tidak hanya mempercayai kebenaran, tetapi juga menjadi yang membantu, penolong, penenang, dan pendengar masalah yang terjadi kepada Rasulullah. Dialah yang akan memeluk ‘utusan terakhir’, manusia paling sempurna, dengan pelukan yang hangat dan penuh kasih sayang. Allah mengaruniai putra dan putri bukan dari yang lain, melainkan hanya darinya saja. Fatimah Binti Muhammad merupakan salah satu dari 4 wanita yang dijamin akan masuk kedalam surganya Allah, merupakan putri yang dilahirkan dari ibunda Khadijah. Disamping seorang ibu ia adalah seorang isteri. Segala kebaikan dan ketentraman diciptakan dirumahnya untuk kenyamanan Sang Baginda Rasulullah.

Seiring berjalannya ke Nabi-an Rasulullah, khadijah selalu menempatkan hatinya sebagai rumah yang nyaman dan aman untuk suaminya, yang dijadikan tempat berteduh bagi kekasih Allah. Hati Khadijah merupakan dermaga berlabuh yang paling aman. Ia bagai selimut yang menyelimuti Rasulullah ketika turunnya wahyu Allah. Dialah yang menenangkan dan kemudian menyelimuti Sang Baginda dengan amat nyaman dan tenteram. “Selimuti Aku, Selimuti aku” begitulah permintaan Rasulullah saat tiba di sisi Khadijah, napasnya yang masih memburu, tubuhnya pun penuh dengan peluh. Khadijah merupakan pantai keselamatan baginya. Dengan rasa yang penuh kasih sayang khadijah membantu Rasulullah yang cemas untuk berbaring di tempat tidurnya. Khadijah mendengarkan kisah yang dialaminya, ia berusaha untuk menenangkan Rasulullah dengan mengucapkan kata-kata yang benar.

Seiring berjalannya proses dakwah untuk menyiarkan agama islam, Dia adalah orang pertama yang memeluk agama islam yang dibawakan oleh suaminya. Ketika kalimat syahadat keluar dari bibir khadijah, ia adalah orang pertama yang mengulangi kalimat nabi Muhammad SAW. Dia adalah pengikutnya yang setia, percaya tanpa bertanya, membantu tanpa tapi, rela mengeluarkan segala harta yang dimilikinya dalam menyokong proses penyebaran agama islam yang dibawakan oleh Rasulullah. Ia selalu berdiri teguh diantara berbagai deraan yang terjadi. Khadijah adalah pakaian dermawan. Saat tak ada seorangpun mempercayai Rasulullah, ia percaya. Saat tak ada satupun manusia yang mendukungnya, ia menyalurkan seluruh harta yang dimiliki. Saat semua orang menutup pintunya, ibunda khadijah menjadi rumah bagi Rasulullah, juga bagi seluruh kaum muslimin.

Begitu luar biasa perjuangan Khadijah menjadi perempuan yang terpilih untuk menemani Sang Utusan Terakhir. Buku atas karya Sibel Eraslan yang mampu membuat sang pembaca tertegun dalam mengulas cerita perempuan yang dicintai Rasulullah. Khadijah mengajarkan arti kesetiaan baik menjadi isteri, ibu, maupun umat Nabi Muhammad SAW. Disamping perjuangan Rasulullah dalam menerima wahyu serta menyiarkan islam, ada perempuan hebat yang selalu menemani dan menjadi pendukung setianya yaitu Khadijah binti Khuwaylid.

Bacaan Lainnya
ri

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *