Perempuan Dan Kepemimpinan Dalam Dunia Bisnis dalam prespektif Forum Gontama

Redaksi Indonesia – Kesempatan untuk menjadi pemimpin terbuka bagi siapa saja baik untuk pria ataupun perempuan, meski tidak bisa dipungkiri di Indonesia masih adanya budaya patriarki yaitu perempuan dianggap lemah tidak konsisten dan hanya mementingkan perasaan dibandingkan logika dalam keterangan rilisnya Minggu, 11 Desember 2022.

Seiring perkembangan dunia, asumsi juga sedikit demi sedikit berubah, terbukanya peluang untuk perempuan-perempuan agar bisa berkarya. Dari hal tersebut perempuan tidak lemah, mereka mampu menjadi pondasi yang kuat dalam membangun suatu organisasi atau perusahaan.

Bagaimana dengan pandangan tentang perempuan, kemimpinan, dan dunia bisnis? Apakah perempuan bisa menjadi seorang bisnis women? Atau lebih bagus perempuan menjadi pegawai saja, atau bahkan lebih baik menjadi ibu rumah tangga?

Saudari Agustina selaku Sekretaris Umum PP HIKMAHBUDHI menanggapi bahwa untuk mempelajari teori sangat mudah tetapi untuk melakukannya (bisnis) juga membutuhkan relasi, ‘’sebenarnya perempuan juga tidak bisa dianggap sebelah mata dalam melakukan bisnis karena perempuan dalam kemampuan bernegosiasi bisa lebih bagus dibandingkan laki-laki.

Dalam lingkungan kampus juga kerap terjadi, dimana menjadi seorang pemimpin lebih baik dipimpin oleh laki-laki, karena jika perempuan akan mudah baper sehingga tidak bisa mengambil keputusan yang bijak, jadi lingkungan dan didikan keluarga juga berpengaruh, bahkan terkadang sesama perempuan juga mengiyakan bahwa ia tidak mampu untuk menjadi pemimpin’’ pungkas Agustin.

Kemauan dalam bisnis tergantung dari keinginan diri sendiri dan juga karena jurusan yang ditempuh pada saat ini, misalkan Saudari Agustina memberi tanggapan bahwa terdapat keinginan untuk masuk dalam dunia bisnis, karena ada tuntutan dari pendidikannya yang harus belajar bisnis secara mandiri. ‘’Sebenarnya dalam berbisnis jangan takut memulai jadi modal dan relasi itu memang perlu dan utama namun jika tidak ada niatan untuk melakukan bisnis juga sangat berpengaruh’’ ucap Agustin.

Bacaan Lainnya
ri

Saudari Diyah juga menanggapi menurutnya, pada zaman sekarang sudah terbuka. Bahkan yang berjualan online kebanyakan perempuan, hanya saja basic dan perencanaan juga sangat perlu.

Jika tidak memiliki dasar pasti akan kaku. Untuk teori pun tidak mudah untuk orang awam yang bukan terlahir dari keluarga pembisnis. Jadi perlu effort yang besar dan tergantung individu itu sendiri. ‘’Jika ingin mencoba pasti ada jalannya lalu untuk profesi tidak ada batasan seperti ingin menjadi ibu ruma tangga, PNS, wirausahawati maupun lainnya itu hak individu, jadi perempuan itu tidak masalah pekerjaannya apa saja yang terpenting bagaimana individu dan kesukaan individu tersebut’’ pungkas Diyah.

Saudara Candra selaku Bendahara Umum PP HIKMAHBUDHI juga menanggapi terkait kepemimpinan, perempuan dan bisnis, ‘’Kalau perempuan memang di era modern sekarang ini wajib meniti karier, berbisnis, kepemimpinan karena mengacu keseteraan gender. Sekarang ini kita hidup di era post konolialism jadi di era tersebut wanita itu hanya dijadikan tumpuan kedua jadi laki-laki yang berhak jadi pemimpin.

Sehingga wanita wajib bergerak dan merambah ke bidang lain seperti bisnis, politik, industry, kepemimpinan dan lainnya. Karena wanita sekarang sudah saatnya memperjuangkan hak wanita.

Misalkan di dunia politik, siapalagi yang berjuang untuk hak-hak perempuan kalau bukan perempuan itu sendiri, dan saat ini satu-satunya perempuan yaitu Ibu Puan Maharani merupakan bagian dari sejarah perempuan pertama yang menjadi Ketua DPRD.

Kita sebagai perempuan juga turut berbangga ada perempuan yang sudah merambah kedunia politik yang menjadi pemimpin. Jadi bukan hal yang tabu lagi perempuan menjadi seorang pemimpin, pada forum-forum kecil seperti ini sudah membahas gerakan kepemimpinan, bisnis dan industry suatu hal yang luar biasa karena masih sedikit sekali perempuan Buddhis yang terjun kedunia perjuangan atau dunia aktivis.

Jadi saya rasa hal yang cukup luarbiasa di Forum Gotami ini di era kepemimpinan HIKMAHBUDHI sebelumnya. Forum Gotami ini langkah awal menjadi bagian sejarah HIKMAHBUDHI’’ ungkap Candra.

Adapun tantangan dari Widya yang sudah mulai berbisnis kecil-kecilan dari SD bahwa pada saat berbisnis juga bisa terjadi ketidakcocokan pada bidang bisnis.

“Karena setiap orang memiliki passion di bidang masing-masing. Sehingga saya tidak terlalu menekuni terlalu dalam bidang bisnis tersebut’’ ungkapnya.

Saudari Silawatidari PC HIKMAHBUDHI Jakarta Utara menanggapi terkait kepemimpinan, perempuan dan juga bisnis. ‘’Menurut saya karena belum terjun ke dalam dunia bisnis tapi saya mengapresiasi bagi teman dan kakak-kakak yang sudah terjun dalam dunia bisnis dan juga kepemimpinan.

Disini saya melihat bahwasannya perempuan yang menjadi pemimpin baik dalam dunia bisnis dan juga bidang lainnya itu sangat sedikit. Artinya perempuan itu diproritaskan untuk menjadi bawahan dan bukan menjadi pimpinan. Dan forum-forum seperti ini sangat diperlukan untuk menciptakan pemimpin-pemimpin perempuan’’ ucap Sila.

Diskusi ini pun ditutup oleh Erie, selaku Ketua Bidang Pemberdayaan Perempuan PP HIKMAHBUDHI ‘’Kepimpinan, perempuan dan bisnis adalah hal yang wajar hanya saja tergantung dari niatan diri masing-masing.

Apalagi dalam berbisnis bukan hal yang mudah, memang butuh niat, relasi, dan teori yang cukup dan memadahi dalam berbisnis. Kepemimpinan itu juga wajib bagi perempuan, contohnya seperti ibu rumah tangga yang dapat mengayomi anak, mengayomi dan membantu suami begitu juga sebaliknya suami kepada isteri’’ tutup Erie. (Red)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *