Penulis : Miftakhudin Tauhidy
Redaksi Indonesia – Jessica Eve Stern penjabat Kementrian Luar Negeri Amerika Serikat untuk memajukan Hak Asasi Manusia Lesbian, Gay, Bisexsual, Transgender, Queer dan interseks (LGBTQI+) dijadualkan akan berkunjung ke Indonesia pada 7 – 9 Desember 2022 setelah lawatanya ke Vietnam 28 – 2 Desember 2022 dan ke Filiphina 3 – 6 Desember 2022
Kedatangan Jessica stren ke negara negara Asia bertemu dengan pemerintah dan perwakilan masyarakat dalam rangka mengkampanyekan legalitas LGBTQI+
Stern adalah utusan khusus yang langsung ditunjuk oleh Presiden Joe Biden bahkan sebelum berkunjung ke beberapa negara Asia, pada tanggal 4 Februari 2021 Stern ditugasi untuk mengawasi implementasi MoU Presiden tentang Memajukan Hak Asasi Manusia LGBTQI+ di seluruh dunia
Stern juga pernah menjabat sebagai Direktur Eksekutif OutRight Action sebuah lembaga termuka yang memperjuangkan legalitas LGBTQI+
LGBTQI+ sendiri merupakan kelompok masyarakat menyimpang dari fitrahnya yaitu Lesbian,gay, bisexual, transgender, queer, intersex. Tanda + menggambarkan perwakilan orang yang tidak mengidentifikasi gender atau orientasi sexualnya sedangkan Queer adalah istilah payung untuk minoritas sexual non straight atau bukan heteroseksual atau heteronormatif
TOLAK KEDATANGAN STERN
Indonesia, sebagai negara yang memegang nilai nilai luhur Pancasila sudah seharusnya menolak kedatangan Stern. Dalam sila pertama Pancasila jelas bahwa masyarakat Indonesia memegang teguh nilai nilai Agama dan tidak ada satupun Agama yang diakui dan dianut di Indonesia yang membenarkan praktik menyimpang LGBTQI+
Masyarakat Indonesia yang memegang teguh nilai kemanusiaan sudah semestinya tidak memberikan ruang kepada perilaku menyimpang yang justru merendahkan derajat kemanusiaan
Semakin dibuka ruang untuk perilaku menyimpang maka akan semakin besar dampak negatif yang akan ditanggung bangsa Indonesia khususnya generasi masa depan.
Efek Domino dari Penyimpangan LGBTQI+ mulai dari degradasi akhlak, berkembangnya Penyakit mematikan HIV AIDS sampai dengan merebaknya kriminalitas dan masalah sosial (mf)
