SUG Networks Ikut Berpartisipasi Dalam Pembangunan Infrastuktur ICT Indonesia

PT. Swara Utama Global atau yang lebih dikenal dengan SUG Networks sudah banyak berkiprah dalam industri pembangunan infrastruktur ICT di Indonesia.

Redaksi Indonesia – Pemerintah menargetkan penyelesaian pemerataan pembangunan infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi pada tahun 2024.

Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate menyatakan pandemi Covid-19 dan disrupsi teknologi digital di semua sektor kehidupan masyarakat menjadi pendorong percepatan akselerasi transformasi digital nasional Indonesia.

“Untuk mendorong migrasi aktifitas masyarakat, maka roadmap pembangunan nasional di sisi digital adalah menyelesaikan pembangunan ICT (Information and Communication Technology) infrastruktur yang tadinya didorong karena disrupsi teknologi. Dengan munculnya Covid-19, kita harus lakukan akselerasinya dilakukan di semua layer dan semua level di Indonesia,” jelasnya.

Kominfo berupaya melakukan percepatan pembangunan infrastruktur digital dari hulu hingga hilir yang dimulai dari lapisan backbone, middle mile hingga the last mile. Dengan percepatan pembangunan itu, Pemerintah berharap pemanfaatan teknologi digital akan meningkat.

Untuk mendukung upaya pemerintah tersebut, PT. Swara Utama Global atau yang lebih dikenal dengan SUG Networks sudah banyak berkiprah dalam industri pembangunan infrastruktur ICT di Indonesia.

SUG Networks menyatakan diri siap bersaing dengan perusahaan besar sejenis terutama di Indonesia bahkan dalam lingkup Asia untuk mengembangkan bisnisnya. Hal itu dikarenakan sejak tahun 2014, SUG Networks sudah banyak menyelesaikan ratusan proyek pengerjaan industri ICT di seluruh Indonesia.

Bacaan Lainnya
ri

Keterbatasan dan berbagai perbedaan kendala teknis yang dihadapi dilapangan membuat SUG Networks menjadi lebih kreatif, inovatif, dan menjadikan semua itu sebagai tantangan untuk diselesaikan dengan sangat baik.

Keunggulan SUG Networks yang utama adalah merupakan pionir pembangunan tower penyebaran jaringan fiber optic di seluruh Indonesia terutama daerah pedesaan dengan mengembangkan metodologi terbaru, sementara perusahaan sejenis masih menggunakan metodologi konvensional.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *