Tanggapi Pernyataan Ismail Bolong, LSPI : Ada Upaya Laten Untuk Mendelegitimasi Polri

Redaksiindonesia| Jakarta – Koordinator Lentera Studi Pemuda Indonesia, Dinal Gusti tanggapi pernyataan Ismail Bolong yang sebut Komjen Pol. Agus Andrianto diduga terlibat dalam kasus ilegal minning atau penambangan ilegal.

Menurutnya, pernyataan Ismail Bolong tersebut sangat kental dengan muatan fitnah yang bisa merusak reputasi Kabareskrim Polri.

“Pernyataan Ismail Bolong sangat tendensius. Dugaan kami ada upaya jahat yang coba dilancarkan oknum tertentu untuk merusak reputasi Kabareskrim Polri,” ungkap Dinal kepada Pers, di Bogor (7/11).

Pria yang kerap disapa Dinal itu menyebut bahwa fitnah ataupun intrik sangat mudah disirkulasikan mengingat rentannya kondisi Polri saat ini.

“Salah satu alasan kuat kami mengapa pernyataan kontroversial Ismail Bolong itu begitu cepat diserap publik–adalah situasi Polri yang tengah jadi sorotan publik,” katanya.

“Momen itu sangat mungkin dimanfaatkan oknum tertentu untuk mengganggu proses pemulihan citra Polri yang tengah berlangsung,” tambahnya.

Bacaan Lainnya
ri

Di tempat berbeda, Sekretaris LSPI Deni Wahyudi menambahkan bahwa ada hal lain yang sangat mencurigakan dari viralnya video Ismail Bolong tersebut.

“Video itu dibuat Februari 2022, tapi baru dipublikasikan baru-baru ini. Dugaan kami, ada semacam rencana jahat yang memang sudah dipersiapkan dengan matang,” kata Deni, di Depok (7/11).

Deni melanjutkan, video itu diduga kuat ditujukan untuk mendelegitimasi posisi Kabareskrim Polri yang tengah menangani sejumlah kasus besar.

“Dugaan kami, intensi dari video tersebut ditujukan untuk mendelegitimasi posisi Kabareskrim Polri yang tengah menangani sejumlah kasus besar,” beber Deni.

“Kami yakin dan percaya, bahwa Komjen Pol Agus Andrianto tidak mungkin terlibat dalam kasus ilegal minning. Rekam jejaknya sebagai anggota Polri jauh dari kata minus.

Di akhir kesempatan, Deni menghimbau kepada masyarakat Indonesia untuk lebih objektif melihat video Ismail Bolong yang beredar.

“Kita harus objektif melihat video Ismail Bolong yang viral itu. Jangan sampai kita terjebak ke dalam perangkap yang dibuat oleh oknum tertentu,” katanya.

“Mereka memang sengaja memprovokasi masyarakat untuk semakin membenci Kepolisian. Itu tujuannya,” pungkas Deni.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *