Sambangi Mabes Polri, Almulk Indonesia Minta Bareskrim Ungkap Aktor Pemodal Binomo

Jakarta – Dewan Pimpinan Pusat Aliansi Mahasiswa Muslim Maluku Indonesia menggelar aksi damai didepan Mabes Polri untuk menyuarakan persoalan kasus robot trading ilegal binomo dan binary option, yang saat ini tengah menjadi perbincangan hangat oleh masyarakat. Pasalnya, penipuan yang berkedok menggunakan aplikasi ini telah memakan banyak korban, baik secara materil ataupun immateril. 

Menurut Fauzan Ohorella, Ketua Umum AlMulk Indonesia aksi yang digelar oleh mereka ini, adalah sebuah bentuk rasa keprihatian terhadap penipuan terbesar yang pernah ada di Indonesia, sehingga patut kiranya untuk dikawal bersama-sama. 

“Kasus penipuan berkedok menggunakan trading ilegal ini adalah yang terbesar yang pernah ada di Indonesia, sehingga Polri harus mampu mengungkap siapa aktor yang menjadi pemodal dibalik robot trading ilegal ini.” Tutur Fauzan.

Dalam orasinya dia menyampaikan, bahwa ratusan korban yang telah tertipu oleh para affiliator aplikasi trading ilegal ini bisa mencapai triliunan rupiah, sebab menurutnya, kalau dilihat dari aset milik seorang affiliator Doni Salmanan yang telah disita oleh Bareskrim Polri saja bisa mencapai puluhan miliar rupiah.

“Bayangkan saja, satu orang affiliator saja punyai aset capai puluhan miliar rupiah dari hasil penipuan bermodus trading ilegal ini. Bagaimana dengan aset-aset affiliator lainnya yang belum di beritahukan kepada Publik oleh penyidik Bareskrim Polri.” Tandas Fauzan.

Untuk diketahui, bahwa dari kasus penipuan Binomo ini, Bareskrim Mabes Polri baru menetapkan 4 tersangka sejak  Februari 2022 lalu. Keempat tersangka tersebut yakni, Indra Kesuma, Fakar Suhartami Pratama, Brian Edgar Nababan, dan Wiky Mandara Nurhalim seorang admin dari Indra Kenz. 

Bacaan Lainnya
ri

Fauzan menambahkan lagi, bahwa transparansi dalam penyidikan kasus robot trading ilegal Binomo dan Binary Option ini harus menjadi keutamaan. Karena menurut dia, transparsi Polri merupakan prinsip dasar dalam konsep Presisi Kapolri hari ini. 

“Presisi itukan singkatan dari Prediktif, Responbilitas, Transparansi dan Berkeadilan. Artinya, prinsip dasar ini harus jadi keutamaan oleh Penyidik Bareskrim yang tengah tangani kasus robot trading ilegal ini. Sehingga, bisa terungkap para jaringan mentor, affiliator hingga siapa oknum pemodal dibalik robot trading ilegal ini.” Tambah Fauzan Ohorella, Mantan BEM Univ Azzahra itu.

Sebagai penutup orasinya, dia kemudian menyampaikan lagi. Bahwa aksi damai yang digelar ini, adalah semata-mata untuk memberikan edukasi dan peringatan kepada masyarakat, agar tidak tergiur dengan robot trading yang jelas-jelas hal tersebut adalah penipuan yang menggunakan kecanggihan teknologi saat ini. 

“Kita akan terus konsisten dalam mengawal kasus ini, sehingga tidak ada lagi masyarakat yang jadi korban akibat ulah para penjahat digital itu. Dan tentunya, aksi damai ini juga sebagai bentuk dukungan terhadap Institusi Polri agar fokus dalam permasalahan tersebut.” Tutup Fauzan Ohorella, Ketua Umum Aliansi Mahasiswa Muslim Maluku Indonesia.(red)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *