Mahasiswa UNHAS Turun ke Jalan Bawa Isu Reformasi Jilid II dan Tolak Tiga Periode

UNHAS Aksi Demontrasi
Foto : Mahasiswa UNHAS membentakan spanduk dengan blokir jalan

Redaksiindonesia.id – Ratusan Mahasiswa Universitas Hasanuddin bergerak dari pelataran gedung Mata Kuliah Umum (MKU) menuju jalan depan pintu nol dan pintu satu Unhas untuk melontarkan aksi, Rabu (6/4).

Sekitar pukul 15.45 Wita, terlihat banyak mahasiswa memakai jas merah dengan pernak-pernik demo berkumpul di Pelataran Mata Kuliah Umum (MKU), kemudian bersama-sama berjalan menuju titik aksi di pintu satu unhas, Rabu (06/04).

Sembari menyuarakan aspirasi, peserta aksi menutup setengah ruas jalan mulai dari pintu satu sampai di depan pintu nol. Hal tersebut menyebabkan arus lalu lintas terganggu.

Humas aksi, Zaman mengatakan aksi tersebut adalah turunan dari Reformasi jilid 2 dengan isu utama menolak penundaan pemilu dan menolak tiga periode presiden.

“Tuntutan yang kita bawa adalah untuk mengkonsolidasikan kepada seluruh masyarakat agar bersama-sama menolak penundaan pemilu dan menolak wacana tiga periode,” jelasnya.

Lebih lanjut, Zaman mengungkapkan bahwa mahasiswa Unhas juga akan ikut berpartisipasi dalam aksi besar di tanggal 11 nanti dan ia juga menyampaikan harapannya terkait aksi kali ini.

Bacaan Lainnya
ri

“Saya berharap baik dari pihak masyarakat, aparat, mahasiswa, dan pemerintah menyatukan kekuatan untuk menghadapi masalah kebangsaan yang terjadi saat ini,” tutup Zaman.

“Reformasi Jilid II Solusinya” menjadi seruan yang kerap terdengar pada aksi yang dimulai sekitar pukul 15.30 hingga 18.00 Wita tersebut. Sorakan panas mahasiswa beralmamater merah bergema dibawah langit cerah petang Makassar.

Sumpah mahasiswa, lagu, dan puisi perlawanan pembakar semangat berkali-kali dilantunkan menemani suasana aksi.

Salah satu massa aksi dalam orasinya mengatakan, kondisi yang terjadi hingga hari ini adalah kebebasan seakan dipaksa menurut, penguasa rakus jabatan. 

Ketika diajak bicara yang dilakukan hanya tutup mata dan telinga. Yang hilang bukan cuma ingatan, tapi juga isi kepala,” tegasnya.

Kepulan asap panas akhirnya menguap bersamaan langit yang mulai jingga, menjadi pertanda aksi penolakan penundaan pemilu dan penolakan tiga periode kali ini berakhir.(red)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *