Menpora RI Amali Jadikan UNM Sentra Pembinaan Atlet, Nurdin Halid: 130 Ribu IKA Dukung Penuh

Ketua IKA UNM, Nurdin Halid mendukung penuh program Kemenpora dalam pembinaan atlet di Indonesia. Apalagi Kemenpora menjadikan UNM sebagai sentra pembinaan atlet di kawasan Indonesia Timur.

“Program dari Pak Menteri adalah hal yang hakiki dalam pembangunan olahraga Indonesia,”kata Nurdin Halid, Sabtu, 12 Maret 2022.

Nurdin Halid memang peduli dengan dunia olahraga terutama atlet. Sehingga pembinaan usia dini sangat diperlukan untuk mencetak atlet berprestasi di masa depan. Apalagi dirinya tercatat menjabat Ketua Umum PSSI selama dua periode: 2003-2007 dan 2007-2011.

“Karena dasar yang sangat dibutuhkan untuk menciptakan atlet yang berprestasi,”ujarnya.

Nurdin Halid yang mewakili ikatan alumni Universitas Negeri Makassar mendukung penuh program tersebut.

“Sekarang pak menteri sudah sangat luar biasa, mulai pembinaan atlet 13 tahun. IKA UNM kurang lebih 130 ribu alumninya mendukung penuh dari program,”tegasnya.

Bacaan Lainnya
ri

Universitas Negeri Makassar (UNM) dinilai memiliki Fakultas sarana dan prasarana mumpuni dalam menunjang kegiatan olahraga.

Untuk itu Menteri Pemuda dan Olahraga, datang mengunjungi UNM langsung, lalu ditunjuk sebagai center atau pusat desain besar olahraga nasional (DBON), Sabtu, 12 Maret 2022.

Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI), Zainudin Amali mengatakan tujuannya penunjukan UNM untuk center DBON, agar kedepan bisa merekrut talenta berbakat yang ada di wilayah KTI.

“Dicari bibit atlet mulai SMP usia kelas 1 hingga berusia kuliah. Mereka akan dipilih dan diseleksi. Jadi dari 250.000 orang akan terseleksi menjadi 37.500, terseleksi lagi menjadi 3.750,” ucapnya.

Mereka ini yang akan dibina, dan ketika mereka dibina dan sudah usia 20-an itu, mereka akan di targetkan sudah di atlet nasional.

Rektor UNM, Prof Husain Syam mengatakan di UNM sarana dan prasarana memang dikembangkan. Sehingga di kampus yang ada jurusan olahraga ini, prestasi dan pendidikan harus disinergikan dengan pemerintah provinsi.

” itu penopang sentra pembinaan atlit jadi cukup jelas 10 tahun kemudian akan menjadi top. Dimana atlit itu bisa memberikan prestasi kepada daerah dan nasional”, ucapnya. (red).

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *