Aksi Demontrasi Tolak Tambang di Parigi Mautong Bentrok Dengan Polisi, 1 Warga Sipil Tewas

Redaksi Indonesia – Aksi penolakan tambang yang dilakukan warga di Kecamatan Toribulu, Kasimbar, dan Kecamatan Tinombo Selatan, Kabupaten Parigi Moutong, Provinsi Sulawesi Tengah pada Sabtu, (12/02/2020) berujung duka. Salah satu massa aksi atas nama Aldi yang berasal dari Desa Tada, Kecamatan Tinombo Selatan, Kabupaten Parigi Moutong tewas, diduga tertembak peluru aparat kepolisian.

Seorang pemuda bernama Erfaldi (21), warga Desa Tada, Kecamatan Tinombo Selatan, Kabupaten Parigi Moutong Sulawesi Tengah, tewas dalam bentrokan dengan aparat, Sabtu (12/2/2022) malam. 

Bentrokan itu akibat penolakan warga terhadap iup tambang di wilayah  itu.

Pemuda bernama Erfaldi, ditemukan bersimbah darah di aspal jalan yang tidak jauh dari lokasi bentrokan di Desa Sinei, Kecamatan Tinombo Selatan, Kabupaten Parigi Moutong.

Korban langsung dilarikan oleh warga ke puskesmas Desa Tada, untuk mendapat pertolongan, tapi sayang, nyawanya tak tertolong.

Informasi menyebutkan, Erfaldi, tertembus timah panas di bagian dada yang membuatnya tewas. Belum diketahui, dari mana peluru itu berasal.

Bacaan Lainnya
ri

“Saya mendapat kabar anak saya kena tembak dari keluarga. Saya langsung mencari tahu keberadaannya ke Puskesmas Tada. Saya sampai tdk kuat melihat kondisi anakku yang saat itu telah meninggal,” ungkap ibu kandung korban, Rosmawati, Minggu (13/2/2022).

Rosmawati membantah jika anaknya disebut-sebut sebagai salah satu dari massa aksi penolakan perusahaan tambang. 

Menurutnya, Anaknya Erfaldi mendatangi lokasi demonstrasi di Desa Khatulistiwa sekira pukul 20:00 WITA, karena hendak membeli rokok untuk kebutuhan warung miliknya.

Berdasarkan keterangan saksi mata di TKP, yang sempat membawa anaknya ke Puskesmas Tada, Erfaldi diduga terkena tembak dari arah belakang.

Kapolda Sulawesi Tengah, Irjen Pol Rudy Sufahriady menyebut, bentrokan semalam adalah ekses dari tindakan polisi membubarkan aksi unjuk rasa yang dianggap menyalahi aturan karena tidak berijin.

Tindakan tegas juga diberikan kepada warga pengunjukrasa karena menutup jalur transportasi di trans sulawesi sejak siang hari.

Dia juga menyayangkan adanya korban jiwa dalam bentrokan sabtu malam, dan berjanji akan menindak tegas anggotanya yang terbukti menyalahi SOP.

Kami akan menyelidiki siapa dalang aksi unjukrasa itu juga menyelidiki apakah ada anggota kami yang bertugas menyalahi SOP.” Tegas Rudy. [Democrazy/sul]

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *