Redaksiindonesia.id- Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menerima kunjungan Komisi Nasional (komnas) Perempuan di Mabes Polri. Dalam pertemuan tersebut Kapolri bersama Komnas Perempuan mendiskusikan kasus-kasus hukum yang melibatkan perempuan dan anak-anak sebagai korban.
Dalam perbincangan hangat tersebut, Kapolri menegaskan bahwa dirinya akan berupaya maksimal untuk memberikan pelayanan terbaik bagi perempuan dan anak-anak yang menjadi korban.
“Jadi pertama terkait dengan concern kita terhadap masalah dan isu perempuan serta anak khususnya. Itu memang menjadi salah satu program yang kemudian saya ingin ditangani serius. Itu juga yang saya sampaikan saat fit and proper test di DPR RI.” Kata Jenderal Listyo Sigit.
Komitmen Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dalam menangani kasus kejahatan dengan korban Perempuan dan Anak-Anak tersebut akan segera mewujud nyata. Diketahui, Polri saat ini sedang mengembangkan unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) menjadi Direktorat tersendiri di tingkat Bareskrim Polri dan Polda.
Pengembangan unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) menjadi Direktorat di tubuh Polri tersebut disambut antusias oleh sejumlah elemen masyarakat. Salah satunya datang dari Direktur Lentera Studi Pemuda Indonesia (LSPI), Dinal Gusti.
“Menurut kami, pengembangan unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) menjadi Direktorat di tubuh Polri adalah langkah cerdas yang dibuat Kapolri Listyo Sigit. Hal ini menandakan bahwa Polri saat ini miliki komitmen, kepekaan dan keberpihakan yang kuat dalam menyikapi isu-isu terkait Perempuan dan Anak-Anak di Indonesia. Kita sangat antusias mendengar kabar ini.” Kata Dinal, Senin (07/02/2022)
Masih menurut Dinal, di masa Pandemi Covid-19 ini, kasus kekerasan terhadap Perempuan dan Anak-Anak mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Untuk itu dia menilai penguatan lembaga Pelayanan Perempuan dan Anak yang dilakukan Kapolri sangat relevan dengan situasi Nasional saat ini.
“Berdasarkan data yang kami pungut dari Komnas Perempuan, tercatat pada tahun 2020 lalu, terjadi 2.300 kasus kekerasan atau naik 68 persen dibandingkan tahun 2019 yakni 1.419 kasus. Sedangkan di tahun 2021, Komnas Perempuan mencatat 2.500 kasus atau naik 18 persen. Melihat data tersebut kami rasa inisiasi Kapolri Listyo Sigit untuk memperkuat lembaga Pelayanan Perempuan dan Anak menjadi Direktorat sangatlah relevan dengan kebutuhan saat ini.” Tegasnya.
Lain hal dengan Deni Wahyudi. Di tempat terpisah, dirinya menyebut bahwa keberpihakan Polri tak hanya kuat pada isu Perempuan dan anak, namun juga para penyandang Disabilitilas Indonesia.
“Keberpihakan Polri saat ini menurut kami tak hanya kuat pada isu perempuan dan anak, melainkan juga pada kelompok penyandang disabilitas di Indonesia yang jumlahnya lebih dari 6 juta jiwa. Kapolri dalam hal ini telah berkomitmen untuk menjadi kantor Polisi yang ramah untuk penyandang disabilitas. Di tahun 2022 ini, Polri menargetkan 50 persen satuan wilayah dan satuan kerja mampu sediakan fasilitas yang baik bagi penyandang disabilitas.” Kata Deni.
Sejauh ini Polri telah membangun dan menyediakan sejumlah fasilitas yaitu : 730 ruang ramah anak, 676 tempat parkir disabilitas, 122 jalur khusus disabilitas, 1.088 toilet disabilitas, 100 tanda khusus disabilitas, 1.454 elevator handrail, 320 kursi roda, 2.468 ruang laktasi.
Di akhir sesi, Deni mengapresiasi komitmen Kapolri Listyo Sigit pada isu Perempuan, Anak dan Penyandang Disabilitas. Dirinya juga berharap Polri di tahun ini mampu meningkatkan capaiannya demi memberikan rasa nyaman dana aman bagi semua golongan masyarakat yang berkunjung ke kantor Polisi.
“Capaian Polri saat ini terbilang sangat positif khususnya dalam isu seputar perempuan, anak dan penyandang disabilitas. Kami harap di tahun ini Polri mampu mengoptimalisasi layanan demi terwujudnya rasa aman dan nyaman bagi semua golongan masyarakat yang berkunjung ke Kantor Polisi.” tutup Deni. (Red)
