Oknum Polisi Diduga Peras Warga di Patumbak Medan, MMP Minta Kapolres Medan Evaluasi Jajarannya.

Jakarta —Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo tengah melakukan evaluasi besar-besaran di Internal Kepolisian pasca viralnya sejumlah tagar kritik terhadap Institusi Kepolisian.

Namun sayangnya, upaya Kapolri tersebut kembali diwarnai oleh aksi tidak terpuji oknum Polisi di Polsek Patumbak, Medan—yang diduga meminta sejumlah uang sebesar Rp.2,5 juta terhadap Istri tersangka kasus dugaan penadahan motor curian. Uang sebesar itu diminta oknum Polisi terhadap istri tersangka dengan motif sewa kamar selama 12 hari mendekam di sel Mapolsek Patumbak.

Kabar tak sedap dari Patumbak, Medan tersebut mendapat perhatian serius dari Waketum Milenial Mitra Pol (MMP), Putra Fajar. Menurutnya hal itu tak seharusnya terjadi di saat Polri sedang bekerja keras memperbaiki citranya di masyarakat.

“Dugaan oknum Polisi di Patumbak, Medan yang meminta sejumlah uang kepada istri tersangka kasus penadahan itu seharusnya tidak terjadi di tengah upaya keras Kapolri yang sedang melakukan evaluasi kinerja jajarannya.” Kata Fajar (19/12/2021)

Menurut Fajar, kasus seperti ini seharusnya tidak mencuat ke media massa. Propam setempat seharusnya mampu mengakomodir aduan istri tersangka.

“Kasus ini seharusnya tidak mencuat ke media massa. Propam setempat harusnya lebih cepat merespon aduan istri tersangka yang diduga dimintai sejumlah uang oleh oknum Polisi. Tapi naas, isu ini telah menjadi konsumsi publik. Mau tidak mau, harus segera diselesaikan.” Tambah Fajar.

Bacaan Lainnya
ri

Fajar juga menyitir pepatah “ikan busuk mulai dari kepala” yang sempat viral dalam Pidato Kapolri Listyo Sigit. Menurutnya pepatah itu relevan untuk melukiskan apa yang sedang terjadi di Patumbak Medan.

“Di ingatan kita masih basah tentang pepatah “Ikan busuk mulai dari kepala” yang sempat viral dalam pidato Bapak Kapolri tempo lalu. Pesannya sangat dalam, yakni pentingnya keteladanan seorang pemimpin. Apa yang terjadi di Patumbak Medan tersebut bisa menjadi acuan untuk melihat sejauhmana kualitas leadership pimpinan kepolisian setempat.” Tegas fajar.

Janji Kapolri untuk “Memotong kepala ikan, bila tak mampu bersihkan ekor” menurut Fajar harusnya menjadi referensi bertindak setiap pimpinan Kepolisian di level Provinsi (Polda) hingga ke level terendahnya yakni, Kecamatan (Polsek).

“Kapolri pernah ingatkan kepada jajarannya sampai ke level terbawah untuk tegak lurus dengan perintahnya. Indisipliner yang dilakukan anggota bisa ditekan dengan leadership (ketegasan) pimpinan polisi setempat. Jangan dibiarkan berlarut-larut. Bila dalam hal ini pimpinan tak mampu menjadi contoh yang baik atau bersikap tegas kepada anggotanya yang melanggar, maka lebih baik dicopot saja jabatannya.” Pungkas Fajar. (Red)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *