Berharap Dibantu Oleh Bupati Lumajang, Warga Terima Resiko Untuk Hidup Menggelandang

Depok, – Aspera (Aktivis Peduli Rakyat) Indonesia sangat menyesal kan sikap pemkab Lumajang Jawa timur yang tidak mau membantu warganya, yang ada di Depok Jawa barat.

Hal ini di sampaikan Arif afifullah ketua umum Aspera Indonesia saat di temui di sekretariat Aspera Indonesia jalan Margonda raya Depok jawabarat.

Arif menyatakan, “Saya, sudah menghubungi beberapa pihak, baik melalui whatsapp, mengshare ke medsos info Lumajang, maupun menemui anggota DPR RI perwakilan dapil jember-lumajang di kediaman nya di Bojongsari Depok,terkait warga bernama Yenny memiliki KTP asal Pasirian Lumajang yang mengalami kebutaan selama 2 tahun”.

Lanjut Arif, “sehingga suami dari Bu Yenny mengambil jalan pintas untuk menjual salah satu ginjalnya untuk membiayai pengobatan istrinya serta memenuhi kebutuhan sehari-hari, hal ini di lakukan dalam setahun terakhir karena tidak bekerja dan tidak ada pemasukan sehingga perabotan dan lain-lain ludes terjual sehingga keluarga asal Lumajang ini pasrah,dan kemungkinan besar hidup di jalanan terusir dari kontrakan mengingat menunggak hampir 4 bulan”.

“Kami berusaha semaksimal mungkin untuk membantu mendampingi, keluarga ini.
Salah satunya memberikan fasilitas layanan gratis antar jemput check up dalam pengobatan kedua matanya ibu Yenny di rscm Jakarta”, Ungkap Ketua Aspera Indonesia ini.

“Disini kami tegaskan melarang apa yg akan dilakukan suami dengan menjual ginjal, makanya kami berusaha semampu kami dari Pemkot Depok sudah membantu,mulai dari RT RW lurah camat kepala puskesmas setempat hingga beberapa relawan membantu meringankan” Sambung Arif sapaan akrabnya.

Bacaan Lainnya
ri

“Yang membuat Aspera Indonesia kecewa,dari Pemda asal KTP tidak ada satupun yang memberikan perhatian kepada keluarga ini”, sambung Arif.

Saat di tanya apakah sudah menghubungi pihak keluarganya di Lumajang, Arif afifullah menjelaskan sebelum kami meminta bantuan ke pihak luar saya sudah komunikasi dengan pihak keluargatermasuk adiknya yang ada di NTT.

Pihak Keluarga menyampaikan hanya mampu untuk memulangkan saja ke kampung halamannya di Lumajang namun Yenny belum siap untuk pulang mengingat kondisi kedua matanya belum pulih dan dalam tahap pengobatan di RSCM.

Yenny juga tidak mau merepotkan keluarga di Lumajang jika pulang dengan kondisi buta apalagi memiliki anak perempuan yang masih balita mengingat kondisi orang tua nya sedang sakit jadi diputuskan pulang jika salah satu matanya bisa kembali melihat hal ini kemungkinan hanya satu mata yang dapat melihat.

Aspera Indonesia berharap Pemerintah Provinsi Jatimkhususnya pemkab lumajang membantu apa yang di alami warganya.

Aktivis Peduli Rakyat Aspera Indonesia sendiri bergerak di bidang kemanusiaan, kesehatan dan sosial.

Sebelumnya Aspera Indonesia menjemput jenazah warga Indramayu yang tersangkut batu karang di pantai saloko Malang di RS Syaiful Anwar kota Malang untuk di kebumikan di Indramayu.

Selanjutnya, Aspera Indonesia juga Mengantarkan jenazah tuna wisma yang meninggal di RSUD sawangan Depok untuk di kebumikan di pasuruan, jawatimur.

Hal lain Aspera Indonesia pun,mengantarkan tunawisma 32 tahun tidak pernah pulang kampung masing-masing ke Ngawi jawatimur dan Padang Sidempuan Sumatera utara.

Beberapa waktu yang lalu Aspera Indonesia menjemput warga Ber-KTP Depok dari kebumen yang di telantarkan anak-anaknya di kebumen dalam kondisi sangat memprihatinkan untuk mendapatkan penanganan dan pengobatan di RSUD kota Depok.

Masih banyak kegiatan kegiatan sosial lainnya yang di lakukan Aspera Indonesia, termasuk menyediakan layanan ambulance 24jam+1 antar pasien/jenazah dari Jabodetabek tujuan Jawa Bali Sumatera NTB dan satu satu ambulance jabodetabek yang mampu menembus hingga NTT. (Dirilis dari berapa sumber)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *