Redaksijakarta.com-Jakarta| Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) melalui Komisi Pendidikannya mendorong Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (KEMENDIKBUD) RI membentuk Tim Investigasi guna mendalami dan membongkar skandal maraknya kasus kekerasan seksual terhadap Mahasiswa dibeberapa Perguruan Tinggi di tanah air.
Hal itu disampaikan oleh Roni Syahroni dalam keterangan resminya. Selaku Ketua Komisi Pendidikan PB HMI, Roni sangat menyayangkan atas insiden tersebut. Ia-pun berharap kepada Nadiem selaku Mendikbud RI melakukan langkah preventif dalam rangak membongkar skandal dalam dunia pendidikan tinggi tersebut.
“kita begitu menyayangkan atas inisiden tersebut, bagaimana mungkin seorang tenaga pengajar atau dosen terlibat dalam kasus amoral sepertj ini, kita pun berharap mendikbut lakukan upaya preventif untuk membongkar kasus tersebut”. Kata Rony dalam keterangannya pada Rabu, 10/11/2021 di Bogor.
Perlu diketahui bahwa beberapa hari terakhir ini dunia pendidikan tanah air dihelbohkan dengan isu skandal kasus pelecehan seksual terhadap mahasiswa yang dilakukan oleh tenaga pengajar dibeberapa Perguruan Tinggi tanah air.
Seperti dilansir dilaman KOMPAS.com telah terjadi pelecehan seksual yang di alamai salah seorang Mahasiswi Kampus Universitas Sriwijaya (Unsri), Palembang. Sumatera Selatan pada Selasa, 28 September 2021 lalu. Disusul dengan kasus Agni, seorang Mahasiswi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Gadjah Mada (UGM) yang sampai saat ini mengalami depresi perihal kasus tersebut seperti dilansir TEMPO.CO pada Februari 2019 lalu. Kemudian ditambah terungkapnya kasus pelecehan seksual terhadap salah satu mahasiswi di kampus Universitas Riau seperti dalansir BBC.NEWS Indonesia pada 8 November 2021 lalu.
Dalam perkara tersebut selaku Ketua Komisi Pendidikan PB HMI, Rony kembali menegaskan dan meminta kepada Kemendikbud RI untuk lakukan langkah konkret perihal insiden dalam dunia pendidikan tersebut.
“Pak Nadiem selaku Mendikbut harus lakukan langkah konkret, mendikbud harus bongkar skandal ini, jelas ini penghianatan terhadap dunia pendidikan kita”. Tutup Rony dalam keterangannya.
