Redaksijakarta.com-Jakarta|Pembukaan wisata di Kepulauan Seribu sampai saat ini masih menunggu keputusan dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) dan Kementrian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenkomarves)
Ketua Umum DPC Lembaga Aspirasi Masyarakat Indonesia (LAMI) Kepulauan Seribu, Muhammad Rodin mengatakan, terhitung semenjak di bukanya Pariwisata di Indonesia, Wisata di Kepulauan Seribu masih belum dibuka, dikarenakan belum mengantongi sertifikat CHSE.
Rodin menilai, CHSE bukan sesuatu yang urgent untuk dibukanya Wisata Kepulauan Seribu, sebab yang urgent saat ini adalah pekerjaan dan penghasilan masyarakat Kepulauan Seribu yang terhenti akibat belum dibukanya pariwisata Kepulauan Seribu.
Ia Menambahkan, Pariwisata salah satu penggerak Ekonomi di Kepulauan Seribu dan juga sebagai upaya Pemerintah dalam Pemulihan Ekonomi Nasional.
Melihat dari capaian Vaksinasi di Kepulauan Seribu sudah hampir 100%, ditambah lagi UPPD II Dinas Perhubungan DKI Jakarta sudah menyediakan QR Code PeduliLindungi di 5 Pulau.
“Kita Tetap kawal Wisatawan yang berkunjung kesana, agar mereka selalu mengikuti protokol kesehatan, dan untuk CHSE kita tetap ikuti prosesnya sambil berjalan dibukanya wisatawan disana.
“Kami mengajak seluruh elemen masyarakat, OKP, Aktivis, Ormas se-Kepulauan Seribu untuk mendorong Pemkab Kepulauan Seribu ke Pemerintah Pusat khususnya Kemenparekraf dan Kemenkoamrves untuk segera dibukanya Wisata Kepulauan Seribu.” Tegasnya
