Alasan Menimbulkan Kerumunan, Warga tolak penayangan film G30S PKI

Jakarta, Rencana pemutaran film Penumpasan Penghianatan G30S PKI dilarang oleh warga disejumlah tempat di DKI Jakarta lantaran dapat menimbulkan kerumunan (Rabu, 29/9). Hal ini sangat disayangkan oleh Nanang Qosim Koordinator Forum Aktivis Menteng Raya 58, perlu di ketahui bersama menteng raya 58 adalah markas GPII (Gerakan Pemuda Islam Indonesia) dan PII (Pelajar Islam Indonesia)

” Ada beberapa tempat di Jakarta. Di wilayah kecamatan Sawah Besar, di kelurahan Mangga Dua Selatan, kelurahan Pasar Baru, kelurahan Kartini dan di kelurahan Kebon Sirih Jakarta Pusat”. Tutur Nanang Qosim.

Menurutnya pihaknya sudah mengantongi izin dari Polda Metro Jaya melalui Kas Yanmin Intelkam Polda Metro Jaya.

“Kami sudah bersurat dan sudah diizinkan untuk agenda pemutaran film yang berlokasi di Jalan Menteng Raya 58 Jakpus. Tapi saat ingin memasang tenda untuk nobar besok malam koordinator warga menolak”. Ungkapnya.

Nanang menambahkan alasan warga menolak lantaran dikhawatirkan dapat menimbulkan kerumunan. Alasan itu sangat disesalkan oleh Nanang Qosim yang sehari-hari beraktivitas sebagai ketua DKM Masjid Ar Raudhah, Tanggerang. Menurut Nanang kondisi Jakarta saat ini sudah membaik dari dari tahun lalu sebelumnya dimana kasus Covid-19 masih tinggi.

“Memang arahan dari Humas Mabes Polri tahun 2020 lalu warga dipersilahkan menonton film (Penumpasan Penghianatan G30S PKI) di rumah masing-masing lantaran kasus Covid sangat tinggi. Kalau sekarang tidak ada (arahan tersebut)”. Sambung Nanang.

Bacaan Lainnya
ri

Alasan Nanang Qosim mengadakan nonton bareng film penculikan para Jenderal TNI oleh PKI tersebut sebagai refleksi hari Kesaktian Pancasila 1 Oktober dan juga sebagai bahan pembelajaran bagi para generasi penerus bangsa bahwa PKI dan ideologi latem komunis adalah musuh ideologi Pancasila dan tidak boleh ada di bumi NKRI.

“Alasan kami pertama sebagai refleksi hari Kesaktian Pancasila juga agar generasi penerus dapat mengambil pelajaran dari penayangan film tersebut bahwa PKI dan Komunisme adalah bahaya laten bagi negara dan bangsa. Don’t let Comunism revive in Indonesia!” ujar Nanang. (Red)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *