Aliansi Mahasiswa Muslim Maluku (Almulk) Indonesia, Mendorong Calon Panglima TNI Berwawasan Maritim

Fauzan Ohorella Ketua Umum AlMulk Indonesia

Redaksi Indonesia| Insiden masuknya kapal Nelayan Tiongkok ke perairan Laut Natuna Utara meningkatkan tensi hubungan negara panda itu dengan Indonesia. Pemerintah menganggap aktivitas nelayan yang dikawal kapal penjaga pantai telah mengganggu hak berdaulat Indonesia di Laut Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE).

Bentuk Negara kita ini adalah Negara Maritim yang mana mempunyai luas lautannya terbesar kedua di Dunia. Indonesia juga mempunyai Tiga Batas Laut. Batas pertama yakni Laut Teritorial yang mana Indonesia berdaulat penuh (sovereignty) atas segala sumber daya alam, kedua adalah Landas Kontinen dan kategori ketiga adalah Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE).

“Itu adalah tiga Kategori Batas Laut Indonesia yang seharusnya diPatuhi oleh seluruh Negara, sebab sudah masuk dalam United Nations Convention on the Law of the Sea (UNCLOS)”. Ungkap Fauzan Ohorella Ketua Umum AlMulk Indonesia

AlMulk Indonesia tegas mendorong Calon Panglima TNI harus yang berwawasan Maritim. Karena menurut mereka Maluku adalah daerah Kepulauan yang mana akses sumber daya ekonominya adalah Laut.

“Jika kita mengacu pada UNCLOS 1982 atau Konvensi PBB tentang Hukum Laut tahun 1982, maka figur yang tepat untuk menjadi Panglima TNI adalah yang paham tentang pemahaman Maritim. Sebab masih banyak para ilegal fishing asing berkeliaran diLaut Maluku dan hal itu tentunya sangat meresahkan nelayan lokal dengan keberadaan mereka (ilegal fishing)”. Tandasnya

Bacaan Lainnya
ri

Dengan mendekati Momentum Pergantian Panglima TNI ini ada sejumlah nama yang telah menjadi perhatian oleh Publik untuk menggantikan Panglima TNI Marsekal Hadi. nama-nama itu yakni KSAD Jendral Andika Perkasa dari TNI AD dan Laksamana Yudo Margono yang saat ini menjadi Kepala Staf TNI AL

“Momentum ini adalah kesempatan bagi Presiden Joko Widodo dalam menentukan nasib Geopolitik – Geoekonomi, georgrafis Indonesia yang sebagai Negara Kepulauan terbesar di Dunia serta menunjukan Wibawa Bangsa Maritim para Negara tetangga sehingga tidak ada lagi ilegal fishing asing seperti di Laut Natuna Utara dan Laut Arafura” tutup Fauzan Ohorella putera asli Maluku.*Red

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *