Redaksijakarta.com-Jakarta| Anggota Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI Dyah Roro Esti menilai, penyerangan yang dilakukan polisi Israel terhadap warga Palestina dengan menggunakan peluru karet dan gas air mata di Masjid Al-Aqsa beberapa pekan lalu, selain sebagai kejahatan terhadap umat muslim, juga sebagai kejahatan kemanusiaan yang melanggar HAM.
Dalam keterangan persnya, Selasa (18/5/2021), Dyah menegaskan, kebebasan beragama dan beribadah juga dijamin secara universal melalui pasal 18 Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia. Namun sudah 73 tahun dideklarasikan dan diratifikasi berbagai negara, penegakkan Hak Asasi Manusia masih saja diabaikan oleh beberapa pihak.
Politisi Fraksi Partai Golkar itu mengecam keras tindakan Israel tersebut, dan menghimbau pemerintah Indonesia sebagai negara muslim terbesar di dunia, untuk bersuara dan bertindak menyikapi kejahatan kemanusiaan ini.
Dyah juga mengajak seluruh negara muslim dan entitas internasional untuk bersama menyikapi dan menentang tindakan Israel tersebut, bukan hanya atas nama agama, tetapi juga kemanusiaan. “Semoga ini menjadi momentum titik balik kepekaan seluruh pihak terhadap hak asasi manusia, dan kemanusiaan di seluruh dunia,” tutup Dyah.
Sebagaimana dikabarkan, peristiwa itu diawali karena adanya penggusuran lahan milik rakyat Palestina oleh pengadilan Israel, dan menyatakan bahwa hak atas lahan tersebut diberikan pada warga Israel. Kejadian bentrok berdarah yang menelan korban jiwa ini menyisakan pilu yang mendalam, terutama bagi umat muslim seluruh dunia.
