100 Hari Kerja Kapolri, Jenderal Listyo Sigit Prabowo Belum Mampu Tangkap Teroris MIT

Redaksijakarta.com-Jakarta| Pasca 100 hari Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menjabat pada 8 Mei 2021 lalu. Polri masih belum dapat menangkap teroris yang tergabung dalam Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso.

Kadiv Humas Polri, Inspektur Jenderal Argo Yuwono mengatakan alasan belum tertangkapnya jaringan teroris MIT. Argo berujar bahwa para teroris tersebut belum dapat tertangkap lantaran situasi geografis di lapangan yang menyulitkan personel untuk melakukan pengejaran. 

“Di sana itu geografisnya tidak sama seperti kita bayangkan di Jakarta maupun di tempat-tempat lain yang tidak banyak tantangan,” kata Argo kepada wartawan usai merilis kinerja 100 Hari Kapolri di Mabes Polri, Jakarta, Senin (17/5).

Argo menerangkan bahwa seringkali pengejaran dilakukan di atas gunung yang membuat kadar oksigen menjadi berkurang. Alhasil, tidak semua personel dapat naik ke atas.”Dan kondisi badan, tubuh, yang harus disesuaikan dengan kondisi di lapangan di imbuhnya.

Kendati demikian, dia memastikan bahwa saat ini tim gabungan dari TNI-Polri tengah melakukan pengejaran secara maksimal terhadap para teroris usai beraksi lagi beberapa waktu lalu.

Sebelumnya, empat warga Desa Kilimago, Poso, Sulawesi Tengah dibunuh dengan kejam oleh kelompok MIT pimpinan Ali Kalora. Berdasarkan paparan Argo, mereka disergap oleh sekitar lima orang teroris di sebuah kebun. Kemudian, salah seorang saksi berhasil melarikan diri dan menyebutkan bahwa para teroris itu tiba-tiba muncul dari belakang saat korban tengah berbincang-bincang.

Bacaan Lainnya
ri

Tak terbendungi, dua orang meninggal dunia akibat penyerangan itu. Namun, setelah dilakukan penyisiran oleh aparat, ditemukan dua korban lain tak jauh dari TKP.

“Ditemukan lagi korban tiga dan empat yang berjarak sekitar 200 meter,” kata Kabid Humas Polda Sulteng, Kombes Didik Supranoto kepada wartawan, Selasa (11/5).

Ali Kalora, sebagai pimpinan MIT Poso telah buron lima tahun lamanya. Dia menggantikan Santoso alias Abu Wardah yang tewas ditembak oleh Satuan Tugas Operasi Tinombala pada 18 Juli 2016. *(mediaindonesia)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *