Perteguh Komitmen Dan Perjuangan Indonesia Untuk Perdamaian & Keadilan Di Uighur Cina

Jakarta, Indonesia hingga saat ini dalam keadaan damai dan tentram yang patut kita syukuri, akan tetapi sesuatu yang menjadi sangat langka bagi saudara-saudara kita umat Islam di berbagai belahan dunia yang saat ini mengalami diskriminasi dan penindasan khusus di Uighur. Sebuah wilayah yang terafiliasi dengan Xinjiang China, namun sangat disayangkan dari berbagai macam pemberitaan di media massa dan dari laporan-laporan hasil riset dan pengamatan – pengamatan, kita bisa melihat terjadi sebuah ketidakadilan, penindasan dan sebuah tragedi kemanusiaan.

Kami PP PRIMA DMI, Komunitas Go Hiijrah dan Yayasan PAMASTHA telah mengadakan Webinar dan berkolaborasi serangkaian kegiatan pada Minggu, 14/02/2021, di ungkap Hotmartua Simanjuntak Sekretaris Panita Webinar membahas tragedi kemanusiaan di Uighur hingga 3 seri dan seri ke 3 merupakan puncak ataupun simpulan dari diskursus terdahulu. Dengan tujuan untuk membuka tabir dan membangun kesadaran bersama akan realitas yang terjadi di belahan dunia untuk mengambil peran aktif kita semua sebagai bangsa Indonesia.

Indonesia adalah bangsa yang sangat besar jumlahnya, terkhusus umat Islam dengan jumlah Muslim terbesar di dunia. Namum ironisnya saat ini masih relatif terdengar sangat lamban dan pasif dalam menyikapi apa yang terjadi di berbagai tempat, termasuk di Uighur yang masih terjadi konflik dan krisis kemanusiaan yang sampai saat ini belum ditemukan solusi maupun resolusinya.

Oleh karna itu setelah melalui diskusi dan dialog dengan berbagai narasumber kami menyatakan :

  1. Mendukung Pemerintah Indonesia untuk terus mendesak Pemerintah Cina agar memberikan keterbukaan informasi seluas-luasnya.
  2. Mendorong Pemerintah Indonesia sebagai Anggota Keamanan tidak tetap untuk terus mendesak Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menuntaskan tragedi ini di pengadilan internasional.
  3. Mendesak OKI untuk tenggang rasa dan terus mengupayakan perdamaian di Uighur.
  4. Meminta seluruh elemen organisasi, mahasiswa dan sipil untuk mendorong upaya perdamaian.

Dengan pernyataan tersebut besar harapan kami semoga bangsa Indonesia senantiasa dijaga oleh Allah, menjadi bangsa yang rukun, aman, tentram dan damai serta tidak melupakan tanggung jawabnya sebagai bagian dari warga negara dunia. Senantiasa ikut terlibat mewujudkan perdamaian dunia terkhusus diskriminasi yang terjadi di Uighur sebagai tujuan yang besar dan abadi.

Jakarta, 14 Februari 2021

Bacaan Lainnya
ri

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *