Jakarta, Pada hari selasa 15 Desember 2020 sejumlah masa aksi yang tergabung Forum OKP Se-DKI Jakarta melakukan aksi penyempaian pendapat di depan istana presiden dan kantor Komnas HAM terkait tewasnya enam orang laskar Front Pembela Islam (FPI) akibat baku tembak dengan aparat kepolisian di Tol Jakarta-Cikampek,
Aksi yang ini berlangsung dengan doa dan orasi dari masing2 pimpinan OKP disertai tabur bunga secara simbolis sebagai bentuk bela sungkawa dan rasa kemanusiaan atas berbagai ketidakadilan yang di rasa terjadi.
Jan Suharwantono ketua HIKMAHBUDHI Jakarta utara , dalam orasi nya menyampaikan ” aksi kami merupakan bentuk bela sungkawa dan protes terhadap pemerintah terutama presiden jokowi yang sampe hari ini belum membentuk tim independen untuk mengungkap kasus ini secara terang dan adil, bahkan pernyataan presiden di istana bogor dan di berbagai media tidak menunjukan keseriusan dalam tragedi ini, dimana rasa kemanusiaan presiden ketika warga negara nya tewas, ungkapnya
Lebih jauh aktivis HIKMAHBUDHI ini juga menyampaikan “kami meminta presiden untuk mengevaluasi kinerja dan pertanggungjawaban kepolisian terutama Kapolda metro jaya dan jajaran nya yang terlibat karena kami menilai telah bertindak terlalu jauh dan berlebihan sampai menewaskan 6 org, dan terakhir kami OKP DKI jakarta meminta Komnas HAM untuk tidak tinggal diam dalam tragedi ini,dan sesegera mungkin memanggil Kapolda metro untuk di minta keterangan, tutup nya
Berikut tuntutan aksi Forum OKP se-DKI Jakarta (HMI,KAMMI,HIMA PERSIS, KMHDI, GPPB, HIKMAHBUDHI jakut, IMM):
1. Mendesak Presiden membentuk Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) Independen dari unsur KOMNAS HAM, DPR RI KOM. III, Ormas Lintas Agama, Praktisi dan Pakar Hukum.
2. Meminta Presiden untuk mengeluarkan pernyataan belasungkawa terhadap tewasnya 6 WNI demi mencegah adanya konflik horizontal.
3. Mendesak Presiden mengevaluasi aparat penegak hukum yang terlibat dalam peristiwa kontak tembak di tol cikampek.
