Gerak Indonesia Kritik Peneliti ICW Selalu Menyudutkan Ketua KPK

Peneliti ICW Kurnia Ramadhana menyebut kegagalan dalam memilih Ketua KPK itu terbukti dari putusan kasus etik Firli. Ketua KPK itu diberi sanksi ringan lantaran bergaya hidup mewah dengan naik helikopter ke luar kota.

Kasus tersebut, kata Kurnia, harus menjadi pelajaran bagi Pansel KPK, Presiden, dan DPR. Supaya sosok yang tidak berintegritas tidak dipilih menjadi ketua lembaga antirasuah.

Dengan pernyataan Kurnia tersebut, Direktur Eksekutif Gerakan Rakyat Untuk Keadilan Indonesia (Gerak Indonesia) Teddy sangat menyayangkan pernyataan tersebut sebab masalah etik yang selalu dibesar-besarkan kan sudah diputuskan oleh Dewas KPK dan Ketua KPK Firli Bahuri menerima dengan jiwa besar untuk membuktikan pimpinan yang berintegritas jadi apalagi yang mau diributkan janganlah Kurnia sebagai peneliti ICW memaksakan kehendak dan mengiring opini.

Justru Gerak Indonesia menanyakan maksud dan tujuan dari peneliti ICW Kurnia Ramadhana yang selalu mencari kesalahan dari Ketua KPK Firli Bahuri ada apa? Apakah memiliki agenda terselubung atau kepentingannya yang tidak diakomodir Ketua KPK sehingga selalu menyudutkan Ketua KPK. Karena menurut Teddy peneliti ICW Kurnia Ramadhana sudah berubah menjadi peneliti bagian mengintip dan memantau perilaku kehidupan dari Ketua KPK dari mulai bicara di media maupun hal-hal lain yang tidak ada kaitan dengan pengiat anti korupsi justru statement yang dikeluarkan tendesius coba saja perhatikan rekam jejaknya kata Teddy ke media.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *