PB SEMMI Apresiasi Pemprov Maluku atas Suksesnya Penyelenggaraan Kompetisi Vlog Destinasi Wisata

Pariwisata (tourism) merupakan satu di antara sektor pembangunan yang cukup vital bagi peningkatan ekonomi. Oleh sebabnya, pariwisata disebut masuk ke dalam kategori ekonomi kreatif.

Sebagai negara kepulauan (archipelagic state), Indonesia adalah negara yang sangat strategis bagi pembangunan pariwisata. Salah satu wilayah strategis tersebut justru ada di Timur Indonesia, tepatnya di Kepulauan Kei, Provinsi Maluku.


Beberapa destinasi wisata alam maupun sejarah yang sangat direkomendasikan untuk dikunjungi oleh para wisatawan, baik wisdom (wisatawan domestik) atau wisman (wisatawan manca negara) di sana, antara lain seperti: Pantai Ngur Bloat (Pasir Panjang), Ngur Tavur (Pasir Timbul), Goa Hwang, Pemandian Evu, Pantai Metro, Pantai Nirun, Pantai Ohoidertavun, Pantai Pulau Bair, Pantai Difur, Makam Nen Dit Sakmas (salah satu perempuan Leluhur Kepulauan Kei), Siran Siryen (lokasi penyembelihan kerbau siw), Dua ohoi/desa para pahlawan revolusi: Komaruddin di Ohoidertutu dan Karel Satsuitubun di Desa Dian Darat. Dan masih ada beberapa lagi yang tak sempat disebutkan.


Sementara itu, penyelanggaraan kompetisi vlog oleh Pemprov Maluku dengan tajuk ‘Membangun Negeri’ yang diikuti oleh beberapa peserta, satu di antaranya ialah komunitas kreatif se-Provinsi Maluku. Vlog tersebut dalam rangka mempromosikan destinasi wisata yang ada di Maluku yang terbentang dari Kepulauan Tanimbar hingga Seram. Vlog tersebut diposting melalui akun YouTube Bunda Widya Murad Ismail.
Terpilih sebagai juara satu kemarin ialah Komunitas Kaki Bajalang dari Maluku Tenggara dengan perolehan vote sebanyak 3.780 likes di media sosial Instagram MI Membangun Negeri pada babak penyisihan dan 27.535 views serta 9.085 likes pada kanal Youtube Bunda Widya Murad Ismail dalam babak final. Sementara juara dua disabet Youth Disciples dari Kepulauan Aru dan juara tiga ditempati Langit Senja dari Maluku Tengah.


Menanggapi hal ini, Muhar Syahdi Difinubun, Ketua Bidang Litbang PB SEMMI, menyampaikan apresiasi positif terutama kepada pemerintah Provinsi Maluku selaku penyelenggara kompetisi tersebut, sekaligus kepada para peserta kompetisi yang dengan penuh kreatifitas menduniakan Maluku melalui pariwisata. Menurutnya, opsi bagi Maluku, entah kelak menjadi daerah otsus (otonomi khusus) atau ditetapkan sebagai LIN (Lumbung Ikan Nasional), dan lain sebagainya, tergantung kepada apakah Maluku itu layak serta aman (secure) dikunjungi atau tidak? Dengan kalimat lain bahwa Maluku harus sudah selesai dengan persoalan hospitalitas. Kuncinya ada di pembangunan pariwisata.
“Lagipula, Maluku, bukan hanya tentang kandungan sumber daya alam, bukan hanya tentang Blok Masela. Maluku juga tentang beragamnya pilihan destinasi wisata serta potensi sumber daya manusianya yang wajib diperhatikan,” tutup Difinubun. (red)

Bacaan Lainnya
ri

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *