Diduga Karena Demo BIN, Mahasiswa Dianiaya

Jakarta, Penganiayaan kepada mahasiswa dan aktivis kembali terjadi. Penganiayaan yang dilakukan oleh orang tidak dikenal di lakukan di Jl. Agus Salim, Gondangdia, Menteng Jakarta Pusat pada rabu 5 agustus 2020, sekitar pukul 20.10 WIB.

Peristiwa penganiayaan tersebut bermula ketika Kathon Maure, koordinator lapangan (korlap) aksi Forum Mahasiswa Cinta Indonesia (FORMACI), sekitar jam 9 ditelepon oleh sebuah nomor baru dan di ajak untuk bertemu dan Kathon pun setuju untuk bertemu, dalam pertemuan tersebut, orang tersebut mengaku bahwa dia berasal dari sebuah institusi dalam percakapan Kathon selaku korlap diminta oleh orang tersebut untuk tidak melakukan aksi hari itu di depan istana negara dengan tuntutan :

  1. Mendesak Presiden Mengusut tuntas dugaan keterlibatan BIN dalam kasus Djoko Tjandra
  2. Mendesak Presiden Mengevaluasi Kinerja BIN

Namun permintaan tersebut di tolak dan ingin tetap melakukan aksi deminstrasi didepan istana negara.

Pada jam 11.30 kathon di hubungi lagi oleh seorang teman berinisial “H” untuk menanyakan perihal aksi dan meminta untuk aksi tersebut tidak di lakukan. Dan sekali lagi Kathon menolak.

Pada pukul 15.30, aksi pun dilakukan dengan melakukan orasi dan membagikan selebaran hingga pukul 16.00 WIB. Kemudian Kathon bersama teman-teman mahasiswa lainnya pun pulang.

Pada pukul 17. 11 WIB, Kathon kembali dihubungi lagi oleh teman yang berinisial H untuk bertemu, karena ada senior yang meminta untuk bertemu. Kathon pun sepakat untuk bertemu pada pukul 18.47. Dalam pertemuan itu, Kathon bersama H bertemu dengan seorang senior yang bernama Hendra, dia merupakan seorang pengusaha yang sudah dikenal oleh H sekitar 1 tahun, dan kata H orang yang ingin bertemu dengan Kathon sebelum aksi adalah orang yang sama.

Bacaan Lainnya
ri

Setelah selesai pembicaraan, Kathon dan H pun hendak pulang dengan motor yang sama karena Kathon di tawari untuk di antar pulang. Setelah berjalan sekitar 1 meter dari warung kopi Oey Kathon dan H langsung di hadang oleh 2 prang tak dikenal dan langsung memukul si H. Kathon langsung turun dari motor dan lari, setelah lari Kathon pun di kejar menggunakan motor dan di teriaki jambret oleh 2 orang tadi. Warga pun langsung ikut mengejar, 2 orang tak dikenal tadi yang menggunakan motor
Langsung menghadang Kathon dan mengeroyok Kathon. Warga pun berkumpul dan hendak ikut menghakimi, tetapi di tahan dan lewat oleh seorang haji. Dan 2 orang tak di kenal tersebut langsung menghilang. Kathon pun di amankan dan di tanyakan kronologis masalahnyanya.

di depam istankinta di minta di pertemukan oleh seorang teman berinisial “H” dengan seseorang yang menurut “H” adalah senior, karena sebelumnya si “H” ingin mengajak Kathon bertemu sebelum aksi di lakukan, Kathon menolak, namun saat setelah aksi diminta lagi oleh si H, Kathon pun sepakat karena menghargai H sebagai seorang kakak.

Pertemuan pun dilakukan di Warung Kopi Oey di Jl. Agus Salim, Gondangdia, Menteng, Jakarta Pusat. Dalam pertemuan tersebut,
Aksi tersebut dilakukan oleh mahasiswa yang tergabung dalam Forum Mahasiswa Cinta Indonesia (FORMACI) di depan gedung istana negara.

Kathon pun telah melaporkan kasus ini ke polisi untuk di tindak lanjut.

Koordinator Barisan Mahasiswa Oposisi (BMO) Jhon Jack juga mengatakan bahwa, pengeroyokan yang di lakukan ini merupakan tindakan brutal dan sikap anti demokrasi yanhlg di tunjukan oleh mereka yang punya kepentingan. Tentu hal ini perlu di tanggapi secara serius agar hal yang sama tidak terulang lagi. Konsolidasi akan dilakukan tidak hanya FORMACI dan BMO saja tetapi dengan mereka yang ingin agar demokrasi di tegakan dan mereka yang menginginkan agar tindakan ini tidak terulang lagi.

BMO akan melaporkan kasus tersebut kepada KOMNAS HAM, LPSK dan lembaga terkait berdasarkan kronologis yang telah di buat. Sehingga selain agar bisa mendapat perlindungan, kasus ini juga bisa keluar dan bisa di ketahui oleh publik. (*)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *