GPII Jakarta Timur Sayangkan Langkah Lamban Oleh Bank DKI & Dinas KPKP Tangani Offline System

Jakarta – Senin, 7 oktober sesuai yang sudah dijadwal kegiatan pangan murah di delapan titik rumah susun akan dilaksanakan. Sedari pagi ratusan warga rela berduyun-duyun mengantri hanya untuk mendapatkan nomor antrian yang selanjutnya mendapatkan panggilan nomor antrian serta bertransaksi dengan kartu ATM bank DKI untuk menebus kebutuhan pokok sesuai keperluan warga.

Namun fakta dilapangan, jaringan bank DKI mengalami gangguan / offline. Alhasil warga yang sudah mengantri dari pagi dengan ekspektasi waktu offline sistem sebentar menunggu, ternyata 7 jam berlalu dari pihak pengelola UPRS yang telah berkomunikasi dengan BANK DKI mengumumkan bahwa kegiatan pangan murah akan diinfokan selasa.

Tapi pada kenyataanya belum diinformasikan kembali kegiatan tersebut yang infonya lewat para Ketua RT setempat Warga mengeluh dan amat kecewa arena yang seharusnya bisa digunakan dan konsumsi kini harus menunggu dan membeli kebutuhan pokok di tempat lain dengan harga yang cukup tinggi.

Kondisi warga saat antri selama 7 jam

Hal tersebut menuai kritik pedas dari ketua Gerakan Pemuda Islam Indonesia Kota Jakarta timur, M Putra Fajar menyatakan ” Bahwa seharusnya Bank DKI bertanggung jawab penuh ketika offline system. Sebab pihak management pernah mengatakan tidak akan berpengaruh pada transaksi terkait pergantian sistem. Kenyataanya berbeda sehingga berdampak pada kegiatan pangan murah. warga telah datang mengantri dan akhirnya membuat kecewa banyak warga.

Belum lagi kerugian material lainnya yang membuat warga lebih kecewa mengantri selama 7 jam, ini sangat tidak profesional bank DKI sebagai media transaksi dan Dinas KPKP sebagai penyedia pangan murah ” Ujar M Fajar “.

Kalau management Bank DKI tidak berangsur baik, serta tidak ada upaya lanjutan kami dari GPII jaktim akan mengajak masyarakat untuk menyampaikan pendapat kami dan warga di Kantor pusat Bank DKI jakarta, tentang kurang baiknya management system Bank DKI terutama yang berkaitan dengan kegiatan pangan murah ” Tutup Fajar ” . (*)

Bacaan Lainnya
ri

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *