Gemba Bumi 7,2 di jazirah Halmahera Selatan meninggalkan luka mendalam terhadap seluruh rakyat Indonesia, gempa bumi Minggu 25/7/2019 telah mengakibatkan kerusakan infrastruktur pendidikan, rumah ibadah dan pemukiman warga.
Lebih ironisnya akan menciptakan trauma mendalam terhadap keberlangsungan hidup bagi warga yang mengalami dampak secara langsung akibat dari gempa bumi, kondisi terkini melalui pantauan radaksijakarta bahwa warga masih merasa takut terhadap gempa susulan dan tidak mau kembali ke rumah.
Kondisi rumah di pesisir game barat mengalami kerusakan parah, hal ini menunjukan kehadiran pemerintah daerah maupun pemerintah pusat untuk berperan aktif mengatasi kebutuhan dasar para korban bencana gempa bumi.
Iswadi Ishak Kepala Desa Dolik Kecamatan Gane Barat melalui sambungan telpon bahwa masyarakat saat ini berharap kehadiran pemerintah daerah, pemerintah pusat maupun kementrian terkait agar secepatnya melakukan penanganan pasca gempa, membangun fasilitas infrastruktur pendidikan, rumah ibadah termasuk pemukiman warga yang layak huni.
Iswandi menambahkan saat ini Bank BRI Cabang Ternate telah menyalurkan bantuan berupa sembako dan air bersih.
Melalui pantauan redaksijakarta bahwa rasa solidaritas rakyat Maluku Utara terhadap gempa bumi membuat para aktivis kemanusian malauku Utara membentuk relawan, salah satunya pemuda kampung Makian turut mengumpulkan sumbangan ke rumah-rumah warga sebagai bentuk kepedulian.
Relawan pemuda kampung Makian, Bahrun Abas melalui via telpon mengatan bahwa sumbangan warga setelah dikumpulkan akan disalurkan secara langsung kepada warga korban gempa bumi di pesisir Game Barat, kami juga mengharapkan kepada seluruh pemuda Halmahera Selatan khususnya dan maluku Utara pada umumnya agar berpartisipasi terhadap saudara-saudara kita yang saat ini lagi membutuhkan uluran. “Ujar Bahrun Abas
